Jogja
Jumat, 7 April 2017 - 19:20 WIB

Kera Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua ekor kera ekor panjang berada di atap rumah warga Dusun Sureng I, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Jumat (7/4/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Kera ekor panjang dari perbukitan dan goa di sekitar Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus masuk ke pemukiman warga

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kera ekor panjang dari perbukitan dan goa di sekitar Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus masuk ke pemukiman warga. Sejumlah kera ekor panjang itu mengambil makanan baik dari rumah ataupun lahan pertanian warga.

Advertisement

Salah seorang warga, Paijan mengatakan, kera ekor panjang yang biasanya bersembunyi di daerah perbukitan saat ini banyak yang turun untuk mencari makanan. Seperti yang terjadi di kawasan Pantai Nglambor dan Pantai Siung. Hewan dengan nama latin macaca fascicularis itu juga turun hingga pemukiman warga pada waktu pagi dan sore hari.

Sejumlah kera ekor panjang kata dia biasnya mengambil makanan apapun yang ada di rumah saat warga sedang lengah ataupun saat ditinggal bekerja. Mulai dari nasi hingga lauk pauk juga habis dilahap hewan yang dilindungi itu.

“Kami tidak bisa berbuat banyak karena kera itu termasuk hewan yang dilindungi, jadi tidak boleh dibasmi,” katanya, Jumat (7/4/2017).

Advertisement

Oleh sebab itu yang dapat dilakukan warga hanya dengan melakukan antisipasi dengan menyimpan makanan di tempat yang lebih aman, seperti di almari. Hal itu lantaran sejumlah kera secara gesit dapat memanjat melalui celah atap dan memasuki rumah.

“Selain masuk rumah, dan berkeliaran di kebun warga. Banyak kera yang berkeliaran di lahan pertanian, mengambil jagung, kacang, ataupun singkong,” kata Paijan.

Dirinya mengaku jika melihat sejumlah kera yang memakan hasil tanaman warga, dia hanya berusaha mengusir dengan melempar batu, tanpa bermaksud melukai hewan tersebut.

Advertisement

Namun bagi sebagian petani yang memiliki tanaman siap panen. Kata dia, mereka kerap berjaga di ladang saat pagi dan sore hari. Hal itu demi mengantisipasi kedatangan segerombolan kera yang mengabiskan jagung dan kacang yang mereka tanam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif