Para ilmuwah bakal mencitrakan bagian tepi luar supermassive black hole di pusat Bima Sakti.
Solopos.com, WASHINGTON — Para ilmuwan sedang beralih pada sebuah jaringan global teleskop radio pertama di dunia untuk mencitrakan bagian tepi luar supermassive black hole di pusat Bima Sakti.
Teleskop yang diberi nama Event Horizon akan menghubungkan observatorium di seluruh dunia untuk mengamati lubang hitam “Sagittarius A” hingga 14 April.
Sagittarius A sendiri tidak pernah terlihat secara langsung, tetapi para ilmuwan tahu itu ada karena efeknya terhadap bintang terdekat. Gambar akan menjadi bagian penting bagi teori gravitasi Einstein dan dapat menyebabkan sebagian orang menulis ulang tentang pemahaman fisika dasar.
Sebagai informasi, Sagittarius A memiliki jarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi dan mungkin sekira 20 juta kilometer. Para ilmuwan juga berharap teleskop virtual seukuran Bumi yang mengandalkan hubungan banyak penerima radio akan dapat menangkap event cakrawala black hole untuk pertama kalinya.
Event cakrawala lubang hitam adalah batas di mana tidak ada yang dapat melarikan diri dari gravitasinya, maka nama teleskop menjadi The Event Horizon Telescope.
“Kami sudah menciptakan virtual teleskop kami selama hampir dua dekade sekarang, dan pada bulan April kita akan membuat pengamatan yang kami pikir memiliki kesempatan nyata pertama membawa sebuah lubang hitam cakrawala peristiwa ke dalam fokus,” ungkap pemimpin proyek Sherperd Doeleman dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Massachusetts kepada BBC.