Jogja
Jumat, 7 April 2017 - 22:55 WIB

BENCANA KULONPROGO : Rawan Longsor, 28 Jiwa Mengungsi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana tanah longsor. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Bencana Kulonprogo berikut merupakan tanah longsor

Harianjogja.com, KULONPROGO — Tebing tanah setinggi 10 meter longsor dan merusak dua unit rumah warga di Dusun Jeruk, Desa Gerbosari, Kamis (6/4/2017) pagi. Demi mencegah dampak longsor susulan, total sembilan Kepala Keluarga (KK) 28 jiwa dari delapan rumah, yang mendiami wilayah setempat, terpaksa mengungsi.

Advertisement

Longsor ini merupakan longsoran susulan dari tanah sepanjang 700 meter, yang terjadi awal Maret lalu. Akibat curah hujan tinggi mengguyur Kulonprogo, rekahan tanah yang berpotensi longsor ini, panjangnya bertambah menjadi satu kilometer.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo Gusdi Hartono mengungkapkan, warga yang mengungsi di kediaman kepala dusun setempat, diminta untuk tidak kembali ke rumah mereka, termasuk menahan diri untuk melakukan kegiatan pertanian apapun di areal persawahan. Karena, di areal itu terdapat dua garis retakan melintang dan ada banyak garis rekahan yang nampak membujur.

“Tanah itu kemungkinan akan longsor, kami akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Desa dan Dusun, untuk melakukan penutupan retakan tersebut, untuk mengurangi pemicu longsor susulan,” paparnya, Jumat (7/4/2017).

Advertisement

Secara teknis, rumah yang terdampak langsung harus segera direlokasi. Bila langkah itu diambil, BPBD akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan, Desa, Dusun dan warga terdampak. Mengingat relokasi membutuhkan lahan, apabila warga memang memiliki lahan mandiri, maka bisa menjadi solusi. Apabila dibutuhkan material untuk membangun rumah tinggal, maka BPBD yang nantinya berupaya memenuhi kebutuhan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif