Jogja
Kamis, 6 April 2017 - 19:55 WIB

RASKIN SLEMAN : Distribusi Raskin Masih Gunakan Cara Lama

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Bulog Divisi Regional (Divre) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sugit Tedjo Mulyono memantau petugas yang menurunkan raskin untuk di didistribusikan pada Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) di Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Rabu (24/2/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Raskin Sleman mulai didistribusikan

 
Harianjogja.com, SLEMAN– Jumlah penerima beras untuk rakyat sejahtera (Rastra) di Sleman tahun ini mengalami kenaikan sebesar 6.049 rumah tangga sasaran (RTS).

Advertisement

Dari sebelumnya (2016) sebanyak 60.485 RTS menjadi 66.534 RTS (2017). Sleman berharap Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bisa segera direalisasikan.

Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Dinas Sosial (Dinsos) Sleman Feri Istanto menjelaskan, distribusi Rastra (Raskin) tahun ini sebanyak 66.534 RTS atau naik 22 RTS dari pagu sebelumnya 66.512 RTS.

“Penambahan 22 RTS itu baru ditetapkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos), berdasarkan data by name by address. Jadi saat mendapatkan rastra langsung double,” katanya kepada Harianjogja.com, Kamis (5/4/2017).

Advertisement

Secara umum, katanya, kualitas Rastra yang didistribusikan tidak ada masalah. Kondisinya dinilai bagus karena sebelum didistribusikan, pihaknya melakukan pengecekan ke gudang Bulog.

“Kualitas raskin bagus, H-1 kami selalu melakukan check beras di gudang Bulog. Pengecekan secara acak,” katanya.

Menurutnya, tidak ada perubahan terkait mekanisme distribusi dan pembayaran Rastra tahun ini dengan tahun sebelumnya. Para penerima manfaat mendapatkan jatah Rastra sebanyak 12 kali dengan besar bantuan yang diterima masing-masing RTS sebanyak 15kg beras setiap bulan.

Advertisement

Masing-masing RTS juga masih dibebani pembayaran harga beras sebesar Rp1.600 per kg. Pembayaran dilakukan dengan sistem tunai di tempat (cash and carry).

“Kami masih menggunakan cara lama. Kami berharap segera direalisasi sistem Bantuan Pangan Non Tunai [BPNT]. Tapi masih masih menunggu kebijakan dari Pusat,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif