Jatim
Kamis, 6 April 2017 - 12:05 WIB

Gratis, Program Asuransi Nelayan Kurang Diminati di Trenggalek

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapal Nelayan Jatim Nelayan lego jangkar kapal di kolam Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek. (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Program asuransi nasional tak banyak diminati di Trenggalek.

Madiunpos.com, TRENGGALEK — Program asuransi nelayan yang diberlakukan oleh pemerintah mulai awal 2017 kurang diminati sebagian besar nelayan di pesisir selatan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.

Advertisement

“Hingga awal 2017 peserta asuransi di sini baru 1.000 nelayan, dari jatah 4.000 yang diberikan kementerian,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Trenggalek Syuhadak Abdullah saat dimintai konfirmasi melalui telepon di Trenggalek, Kamis (6/5/2017).

Dia menuturkan pemerintah pusat cukup kecewa karena serapan kartu asuransi nelayan di Trenggalek rendah. Padahal, Trenggalek memiliki pelabuhan perikanan berskala besar (nasional) yang mampu menampung kapal hingga ribuan dan bobot hingga 50 gross ton.

Syuhadak menambahkan sebenarnya persyaratan program asuransi nelayan yang telah ditutup per akhir Desember 2016 itu sangatlah mudah, cukup membawa KTP, KK dan kartu nelayan saja mereka sudah aman jika nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Advertisement

“Kami tidak kurang dalam memberikan sosialisasi program tersebut kepada nelayan, baik itu menggunakan pendekatan langsung maupun melalui media atau sarana publikasi lain, seperti banner dan spanduk bahkan sampai buat posko saat itu,” ujar dia.

Hanya saja, lanjut Syuhadak, upaya tersebut tidak begitu mengubah pandangan nelayan mengenai manfaat keikutsertaan dalam asuransi gratis itu. “Mereka masih berpedoman, kalau dia ikut dan mati, uangnya bisa digunakan untuk si istri atau ahli warisnya menikah lagi,” ujarnya sembari tertawa.

Sesuai program pemerintah, asuransi bagi nelayan atau ABN diberlakukan mulai awal 2017. Para nelayan tidak dipungut biaya sepeserpun untuk premi asuransi itu karena semua ditanggung atau disubsidi oleh pemerintah pusat sebesar Rp185.000 per nelayan per tahun.

Advertisement

Dari pemabayaran itu, sejumlah risiko keselamatan nelayan saat melaut akan ditanggung oleh pihak asuransi, mulai dari kecelakaan ringan hingga kejadian laut yang merenggut nyawa nelayan tersebut.

Untuk luka ringan, misalnya, biaya rawat jalan ditanggung hingga Rp25 juta, sedangkan untuk yang meninggal di laut klaim asuransinya mencapai Rp200 juta.

Menurut data DKP Trenggalek, jumlah nelayan di sepanjang garis pantai Trenggalek mulai ujung timur pesisir Kecamatan Watulimo, Munjungan hingga ujung barat pesisir barat Kecamatan Panggul ada sekitar 10.000 orang.

Rendahnya respons dan minat keikutsertaan dalam berasuransi itulah yang membuat Kementrian Kelautan akhirnya merasionalisasi target untuk Trenggalek, dari sebelumnya 8.000 menjadi 4.000 KTN.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif