Jogja
Rabu, 5 April 2017 - 20:55 WIB

Pasar Demangan Jadi Tujuan Utama Belanja, Pedagang Diminta Jaga Kebersihan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di Pasar Demangan, Selasa (4/4/2017). (Bernadheta Dian Saraswa/JIBI/Harian Jogja)

Pasar Demangan jadi tujuan utama belanja warga di sekitarnya termasuk restoran, hotel dan cafe

 
Harianjogja.com, JOGJA-Pasar Demangan kerap menjadi jujugan berbelanja kalangan pengusaha resto, cafe, dan juga perhotelan. Posisi pasar yang strategis disebut-sebut sebagai pemicu.

Advertisement

Lurah Pasar Demangan Irawan Setya Budi mengatakan, Pasar Demangan berada di dekat area kampus. Selain itu juga dekat dengan beberapa kawasan restoran dan juga hotel sehingga tak sedikit pedagang yang ikut kelarisan karena komoditasnya banyak diborong oleh mereka.

Agar semakin menarik banyak konsumen, pihak pengelola pasar meminta kepada seluruh pedagang untuk ikut menjaga kebersihan pasar. “Harus mengutamakan kualitas agar konsumen tidak kecewa,” katanya saat ditemui Harianjogja.com di kantornya, Selasa (4/4/2017).

Dalam berbagai kesempatan seperti pertemuan paguyuban dan sarasehan dengan beberapa dinas terkait, tak lupa pihaknya menyampaikan cara berjualan yang baik  agar mampu menarik minat pembeli.

Advertisement

Menurutnya, jika setiap pedagang mampu memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan pasar, pasar tradisional tetap menjadi pilihan masyarakat dalam berbelanja. “Tidak terpengaruh toko modern,” katanya.

Selama ini citra pasar tradisional masih tak jauh dari kata kumuh. Oleh sebab itu perlu gerakan bersama untuk menjaga kebersihan pasar.

Kesanggupan pedagang untuk menaati peraturan sudah tertuang dalam Surat Kesanggupan Pedagang. Banyak poin yang tertuang dalam surat tersebut. Selain kebersihan, pedagang juga wajib menyediakan tempat sampah dan bersedia tidak menyewakan kembali lokasi jualannya ke pihak lain.

Advertisement

Siti Subariyah, salah satu pedagang sayuran di pasar tersebut mengaku tidak keberatan dengan berbagai aturan yang melekat pada pedagang. “Tidak ada yang membenani,” katanya.

Dalam berelasi pun, hubungan antara satu pedagang dengan pedagang lainnya tetap terjaga. Tidak ada gesekan kepentingan antara satu pedagang dengan pedagang lain.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif