Jogja
Rabu, 5 April 2017 - 11:55 WIB

JOGJA INTERNATIONAL AIR SHOW : Ratusan Atlet Terjun Payung Dilibatkan, 62 Orang Penerjun Asing

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim akrobatik Jupiter TNI AU membuat formasi udara dalam geladi Peringatan HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Yudhi Mahatma)

Jogja Internasional Air Show segera digelar.

Harianjogja.com, JOGJA — Panitia Jogja Air Show (JAS) sepakat untuk menaikkan level pertunjukannya setara internasional dengan mengambil nama Jogja International Air Show (JIAS) di 2017. Event ini akan menampilkan pertunjukan udara selama lima hari berturut-turut dari 26 April 2017 hingga 30 April 2017.

Advertisement

The Jupiters akan menutup lawatan se-DIY dengan bermanuver udara di Pantai Depok pada 30 April 2017 bersamaan dengan penutupan JIAS 2017.

Baca Juga : JOGJA INTERNATIONAL AIR SHOW : Tampil di Langit Malioboro, The Jupiters Waspadai Gedung Tinggi

Panitia JIAS 2017 Hendro Satrio mengatakan, event yang dihelat di lima titik ini akan melibatkan ratusan atlet terjun payung. Sebanyak 62 penerjun dari mancanegara siap meramaikan acara tersebut. Salahsatu pilihan drop zone yang menjadi favorit penerjun mancanegara adalah pendaratan di Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Dua titik penerjunan iki akan melibatkan lebih dari 60 penerjun baik lokal maupun internasional. Penerjun mancanegara yang siap bergabung dalam JIAS 2017 berasal dari Amerika, Korea Selatan, Norwegia, Malaysia, Philipina, Australia dan Thailand.

Advertisement

“Begitu dengar event penerjunan di Jogja, penerjun asal luar negeri ini antusias menyatakan kesiapan mengikuti. Terutama drop zone di Prambanan dan Borobudur ini,” kata pria yang juga atlet terjun payung asal DIY ini, Selasa (4/4/2017)

Ia menambahkan, event tersebut juga menjadi ajang pemecahan rekor pembuatan formasi besar terjun payung dengan jumlah 30 penerjun yang akan dilakukan di Lapangan Terbang Gading. Dalam pemecahan ini akan dilakukan seluruhnya atlet asal Indonesia. Mereka akan membentuk formasi mempertahankan gandengan tangan selama minimal tujuh detik.

“Ada pemecahan rekor terbang bersama terbanyak paramotor dan paralayang, chuck glider terbanyak juga dan memperlombakan beberapa cabang olahraga seperti gantole, spot landing, terjun payung,” ungkap dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif