News
Rabu, 5 April 2017 - 08:00 WIB

Cegah Penghamburan, Anggaran Pendidikan 20% Tidak Dihabiskan dalam Setahun

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kiri) serta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau jalan tol Semarang-Solo, wilayah Tuntang, Kabupaten Semarang, Jateng, Jumat (17/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Anggaran pendidikan 20% dari APBN yang sangat besar tidak akan dihabiskan dalam setahun. Pemerintah mencanangkan dana abadi pendidikan.

Solopos.com, JAKARTA — Sovereign Wealth Fund (SWF) yang akan mengelola dana abadi pendidikan diklaim bisa memperkuat perencanaan pagu anggaran belanja pendidikan. Hal ini diharapkan sebagai solusi alokasi anggaran pendidikan 20% yang selama ini tanpa perencanaan.

Advertisement

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengemukakan volume belanja APBN yang terus meningkat mengakibatkan anggaran pendidikan yang juga meningkat. Pasalnya, konstitusi mensyaratkan total anggaran pendidikan selama ini dialokasikan 20% dari total pagu belanja negara.

“Konsekuensinya, peningkatan anggaran itu tidak disertai perencanaan sehingga menimbulkan banyak sekali kemungkinan kualitas belanja tidak baik,” tutur Sri Mulyani usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Selasa (4/4/2017).

Kepala Negara, lanjut Menkeu, meminta dirinya untuk mencari opsi agar anggaran pendidikan tidak harus dihabiskan pada satu tahun anggaran, tetapi tetap tanpa melanggar konstitusi. Maka, gagasan SWF muncul sebagai solusi sekaligus untuk perencanaan bagi anak dan cucu.

Advertisement

Saat ini, dia menyebutkan Pemerintah masih mempertimbangkan sekian opsi untuk mekanisme, tata kelola dan penggunaan anggaran SWF agar sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun, dia juga membuka kemungkinan SWF pendidikan itu akan digabungkan dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). “Suatu saat akan disatukan dengan LPDP. Mungkin 2018.”

Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk membentuk Sovereign Wealth Fund untuk mengelola dana abadi pendidikan yang diperkirakan mencapai Rp400 triliun dalam kurang dari 15 tahun lagi.

Kepala Negara mengemukakan anggaran pendidikan yang dialokasikan 20% setiap tahun harus direncanakan dan digunakan secara tepat guna. Berdasarkan dokumen APBN 2017, anggaran pendidikan tercatat sebesar Rp416,1 triliun atau nyaris sama dengan APBNP 2016 Rp416,6 triliun.

Advertisement

Hingga kini, Presiden menilai pelaksanaan anggaran pendidikan masih terjebak rutinitas. Dia menuturkan, dana sebesar itu juga bisa digunakan untuk investasi jangka panjang bagi generasi berikutnya.

“Untuk itu saya minta dibentuk dana abadi pendidikan. Kemarin kita hitung hingga 2030 kita akan mempunyai dana abadi pendidkan sekitar Rp400 triliun. Untuk Menteri Keuangan, ini harus Sovereign Wealth Fund,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif