Jogja
Rabu, 5 April 2017 - 10:55 WIB

BANDARA ADISUTJIPTO : Jadi Tempat Pendaratan Sukhoi, Landasan Perlu Diperpanjang.

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah Ilustrasi

Bandara Adisutjipto, setelah NYIA beroperasi, pemanfaatan tak lagi untuk komersil.

Harianjogja.com, JOGJA — Lanud Adisutjipto dimungkinkan sebagai tempat pendaratan pesawat tempur sekelas F-16 atau Sukhoi di saat-saat tertentu. Akantetapi, jika dilakukan terus menerus maka butuh penambahan panjang landasan.

Advertisement

Saat ini landasan Adisutjipto sepanjang 2.200 meter, sementara pesawat tempur butuh sekitar 3.000 meter panjang landasan agar berada di titik aman saat pendaratan.

Baca Juga : BANDARA ADISUTJIPTO : NYIA Beroperasi, Ini Wacana untuk Adisutjipto

“Tidak menutup kemungkinan nanti pesawat tempur akan di sini, tetapi konsekuensinya runway ditambah panjang. Kalau tidak, pesawatnya dilengkapi peralatan brakesut [parasut untuk pengereman] dan diujung runway arrester cable [kabel penahan pesawat untuk pendaratan],” ucap Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga di Kompleks Kepatihan, Selasa (4/4/2017).

Advertisement

Terkait pengamanan udara, kata dia, sepenuhnya masih menjadi tanggungjawab Lanud Adisutjipto karena masih berada di military training area (MTA). Sehingga meski nanti NYIA beroperasi, maka tetap akan ada fungsi koordinasi dalam hal pengamanan udara. Novyan menegaskan, Lanud Adisutjipto akan membuat kantor sekelas detasemen di area NYIA untuk memudahkan tempat koordinasi. Di kantor itu pula akan ada penempatan personel anggota dalam melakukan pengamanan.

“Keamanan udara seluruh Jogja itu di bawah Lanud Adisutjipto, makanya pengembangan bandara KP selalu berkoordinasi dengan kami. Di sana pasti ada posnya Lanud, semacam kantor disebut detasemen. Tempatkan personel hanya sifatnya sebagai tempat koordinasi,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif