SOLOPOS.COM - Calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Amus Atkana (kanan), Arief Budiman (kedua kanan), Evi Novida Ginting Manik (kedua kiri) dan Ferry Kurnia Rizkiyansyah (kiri) saat uji kelayakan dan kepatutan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)
Dua wajah lama di KPU tak lolos dalam pemilihan komisioner KPU dan Bawaslu di Komisi II DPR hari ini.
Solopos.com, JAKARTA — Dua calon petahana komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu Hasyim Asyari dan Arief Budiman, kembali terpilih sebagai komisioner untuk lima tahun ke depan. Sedangkan dua wajah lama lainnya, yakni Ida Budhiati Sigit Pamungkas dan Ferry Kurnia Rizkiyansyah, tidak lolos dalam pemilihan yang dilakukan Komisi II DPR, Rabu (5/4/2017).
Komisi DPR yang menangani masalah pemilu itu telah memilih tujuh komisioner KPU dan lima orang komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk periode 2017-2022 melalui mekanisme pemungutan suara pada dinihari. Pemilihan didahului dengan uji kelayakan dan kepatutan selama dua hari.
Ketujuh anggota KPU yang terpilih dengan perolehan suara tertinggi adalah Pramono Ubaid Tanthowi dan Wahyu Setiawan dengan memperoleh 55 suara, Hasyim Asyari dengan 54 suara, dan Ilham Saputra meraih 54 suara. Selanjutnya Viryan dengan 52 suara disusul Evi Novida Ginting Manik dengan 48 suara dan Arief Budiman sebanyak 30 suara.
Setelah para komisioner dipilih, maka Komisi II DPR akan membawa hasil tersebut ke Badan Musyawarah (Bamus) DPR pada siang ini sebelum disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR, Kamis (6/4/2017), mendatang.
Sedangkan lima komisioner Bawaslu yang terpilih dengan suara tertinggi adalah Ratna Dewi Pettalolo (54 suara), Mochammad Afifuddin (52 suara), Rahmat Bagja (51 suara), Abhan (34 suara) dan Fritz Edward Siregar sebanyak 33 suara.