News
Selasa, 4 April 2017 - 09:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Sidang Kasus E-KTP: Terbuka Lebar dari Nazar

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Selasa, 4 April 2017.

Headline Harian Solopos hari ini membahas tentang Nazaruddin yang bersaksi di persidangan kasus dugaan korupsi e-KTP.

Solopos.com, SOLO – Kesaksian mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin, di persidangan kasus korupsi e-KTP membuka babak baru.  Nazaruddin bersaksi ada peran politikus di DPR dan pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam pengadaan e-KTP.

Advertisement

Berita tentang kesaksian Nazaruddin itu menjadi berita utama Harian Umum Solopos, hari ini, Selasa (4/4/2017). Selain itu ada juga berita tentang beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Soloraya yang mempraktikkan layanan self service, kemudian berita tentang konflik internal Keraton Solo yang dinilai rugikan pariwisata, dan berita tentang konflik DPD.

Simak cuplikan berita-berita Harian Umum Solopos edisi Selasa 4 April 2017;

SIDANG KASUS E-KTP: Terbuka Lebar dari Nazar

Advertisement

Kesaksian mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin di persidangan membuka peran politikus di DPR dan pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Saksi lain di antaranya mantan anggota staf Fraksi Partai Demokrat Eva Ompita Soraya, Vidi Gunawan (adik tersangka kasus e-KTP Andi Agustinus alias Andi Narogong), dan mantan pegawai Kemendagri Yosep Sumartono yang dihadirkan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (3/4), menguatkan kesaksian Nazar tentang kongkalikong dan bagi-bagi uang di DPR dan Kemendagri dalam proyek e-KTP pada 2010-2011.

”Waktu itu di DPR ada Fraksi Demokrat, Fraksi Golkar, dan hampir semua terima. Di pembahasan anggaran itu tidak bicara warna fraksi tapi bicara kepentingan,” sambung Nazar saat bersaksi untuk dua terdakwa mantan pejabat Kemendagri Irman dan Sugiharto.

Lobi di DPR dipastikan Nazar selalu sepengetahuan Andi Narogong. Dia menyebut Andi dikenalkan anggota Komisi II DPR Mustokoweni sebagai pengusaha yang akan mengerjakan proyek e-KTP. Seluruh uang yang dikeluarkan untuk anggota DPR merupakan ijondari Andi.

Advertisement

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

LAYANAN SPBU: Diberi Struk Langsung Isi BBM Sendiri

”Dimulai dari nol ya?” Itulah kalimat ”sakti” yang kerap terdengar pembeli saat tiba di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Kalimat itu tidak akan lagi didengar di SPBU Company Owned Company Operation (COCO) atau yang dikelola PT Pertamina Retail (anak usaha PT Pertamina).

Mulai Senin (3/4/2017), SPBU COCO menerapkan aturan self servicebagi pengendara sepeda motor. Ada dua SPBU COCO yang mulai menerapkan yakni SPBU COCO Solo Baru di Jl. Ir. Soekarno dan SPBU COCO Gilingan di Jl. Ahmad Yani Solo.

Advertisement

Di jalur pengisian untuk sepeda motor telah dipasang pengumuman mengenai rencana pelaksanaan self service sejak beberapa hari lalu. Banyak konsumen yang kaget dan bahkan menolak untuk mengisi sendiri. Salah satu warga Klaten, Rahadi, enggan mengisi sendiri saat diminta petugas dengan alasan lebih cepat jika dilakukan petugas.

”Enggak sulit isi sendiri tapi kaget karena biasanya diisikan petugas. Agak kagok waktu isi sendiri. Tapi lebih enak kalau diisikan petugas bisa lebih cepat dan tinggal nunggu,” kata Herjuno Prabowo, warga Solo, saat berbincang dengan Esposdi SPBU COCO Solo Baru, Senin.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

KERATON SOLO: Konflik Internal Rugikan Pariwisata

Advertisement

Dinas Pariwisata (Dis-parta) Solo menilai kisruh inter nal Keraton Solo berpotensi mengurangi minat agen perjalanan wisata untuk menawarkan destinasi wisata Keraton Solo kepada calon wisatawan.

Kabid Promosi Wisata Disparta Solo, Wahyu Kristina, kepada Espos, Senin (3/4/2017), mengatakan Keraton Solo masih menjadi ikon wisata Kota Solo bersama Pura Mangkunegaran. Dia menyatakan Keraton Solo punya potensi luar biasa yang bisa dikembangkan menarik wisatawan dari luar daerah maupun luar negeri. Apabila Keraton ke depan mampu menyediakan paket wisata khusus, Ina yakin, banyak agen perjalanan wisata yang tertarik.

Menurut Ina, banyak masyarakat atau calon wisatawan yang penasaran ingin melihat lebih banyak di dalam Keraton. Calon wisatawan bukan hanya penasaran dengan keberadaan bangunan fisiknya, melainkan juga berbagai kegiatan adat yang dilaksanakan di dalam Keraton.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

LEMBAGA NEGARA: Klimaks 1 Tahun Konflik DPD

Keributan dalam sidang paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senin (3/4/2017), menjadi klimaks perebutan kursi pimpinan di lembaga tersebut yang berlangsung lebih dari setahun terakhir.

Advertisement

Anggota DPD di Senayan saling debat, saling tunjuk, menggebrak meja, berebut podium sidang, hingga aksi dorong-dorongan antarsenator menjadi potret kerasnya pro dan kontra mengenai masa jabatan pimpinan DPD.

Mengenai masa jabatan pimpinan DPD. Bibit-bibit kericuhan muncul sejak awal sidang paripurna yang mengagendakan pembacaan putusan Mahkamah Agung (MA) mengenai masa jabatan pimpinan DPD. MA menganulir Tata Tertib (Tatib) DPD No. 1/2016 terkait pemotongan masa jabatan pimpinan DPD dari lima tahun menjadi 2,5 tahun. MA menilai masa jabatan pimpinan DPD tetap lima tahun sesuai dengan UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3).

Dua kubu langsung terbelah ketika pimpinan sidang G.K.R Hemas dan Farouk Muhammad hendak membacakan putusan MA. Senator asal Jawa Timur Ahmad Nawardi berbicara lantang menolak pembacaan surat MA.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif