Jogja
Selasa, 4 April 2017 - 09:20 WIB

RUSUNAWA KULONPROGO : Listrik Masih Mati, Penghuni Ingin Pindah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anak tampak sedang bermain di halaman Rusunawa Triharjo, Wates, Kulonprogo, Senin (3/4). Aliran listrik bangunan tersebut sudah diputus oleh PLN sejak Jumat (31/3/2017) pekan lalu. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Rusunawa Kulonprogo, pemutusan listrik membuat warga enggan menetap

Harianjogja.com, KULONPROGO — Pemutusan aliran listrik sudah berlangsung selama empat hari di Rusunawa Triharjo, Wates, Kulonprogo, Senin (3/4/2017). Para penghuni semakin resah dan mulai berencana untuk pindah.

Advertisement

PLN menghentikan pasokan listrik untuk Rusunawa Triharjo sejak Jumat (31/3/2017) pekan lalu. Para penghuni selama menggunakan layanan listrik prabayar sehingga kebutuhan listrik dipenuhi dengan membeli token pulsa. Namun, ada dua meteran induk yang beban pembayarannya menjadi kewajiban pemerintah. Tagihan untuk operasional meteran induk tersebut ternyata sudah menunggak tiga bulan sehingga dilakukan pemutusan aliran listrik.

Salah satu penghuni Rusunawa Triharjo, Sutarto mengatakan, ketiadaan listrik benar-benar membuatnya repot. Selain mesti bergelap-gelap pada malam hari, banyak perabot rumah tangga yang jadi tidak bisa digunakan, seperti mesin cuci dan kipas angin.

“Kendala paling besar itu untuk kebutuhan air. Jadi tidak bisa diangkat ke lantai atas,” ujar Sutarto, Senin siang.

Advertisement

Sutarto mengungkapkan, bantuan genset datang dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kulonprogo sejak Sabtu (1/4/2017) kemarin. Namun, daya yang dihasilkan genset hanya mampu menerangi selasar dari dua bangunan rusunawa. Penghuni tetap harus mencari solusi sendiri untuk ruangan masing-masing, baik menggunakan lampu emergensi, lilin, atau alat penerangan darurat lain.

Belum ada informasi pasti mengenai lamanya pemutusan aliran listrik. Sutarto hanya berharap listrik segera bisa kembali menyala. Jika tidak, para penghuni bakal menjadi tidak betah tinggal di Rusunawa Triharjo.

“Paling nanti pada balik ke asalnya. Lebih baik pindah atau pergi dari rusunawa,” ucap Sutarto.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif