Jogja
Selasa, 4 April 2017 - 20:55 WIB

PENDIDIKAN KULONPROGO : Pengadaan Komputer SMK Jangan Hanya Untuk UNBK

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para siswa kelas IX SMP Negeri 1 Galur mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di ruang laboratorium komputer sekolah, Senin (25/4/2016). (Foto Istimewa/Dok.SMP Negeri 1 Galur)

Pendidikan Kulonprogo mendapatkan perhatian lebih terutama menjelang UNBK

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pengadaan komputer baru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), jangan sampai diadakan hanya untuk mendukung Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) saja.

Advertisement

Baca juga : UNBK 2017 : Satu Komputer Tiba-Tiba Mati, Siswa Gunakan Komputer Cadangan

Pengawas SMK Balai Dikmen Kabupaten Kulonprogo, Sunu Ambarsi menyatakan, ia tidak menampik bahwa ketika UNBK dilaksanakan, sejumlah sekolah memiliki niat untuk menambah unit komputer mereka.

Mengingat, ketika UNBK dilaksanakan, masih ada sekolah yang menumpang atau bergabung di sekolah lain. Selain itu, ada juga sekolah yang beralasan, ingin menambah jumlah komputer, agar jumlah sesi menjadi berkurang.

Advertisement

“Dilihat lagi kebutuhannya, kalau memang komputer dibutuhkan juga untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) sehari-hari tidak apa. Tapi kalau penambahan hanya untuk UNBK, sebaiknya dipertimbangkan ulang,” ujar dia, Senin (3/4/2017).

Ia menilai, sistem pelaksanaan UNBK dengan bergabung, merupakan solusi yang lebih baik untuk diambil dibanding pengadaan komputer baru. Asalkan bisa melayani kebutuhan semua siswa, dan jadwal shift UNBK tidak sampai terlalu malam.

Penggabungan sekolah, ditentukan oleh sekolah sendiri, bukan Balai Dikmen. Namun dilakukan dengan sejumlah pertimbangan, misalnya jarak antar sekolah, atau karena merupakan satu yayasan [untuk swasta].

Advertisement

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Ma’arif 1 Wates, Rahmad Rahardja mengatakan, sekolah yang ia pimpin berencana melakukan pengadaan komputer, untuk mendukung pelaksanaan UNBK pada tahun-tahun mendatang. Salah satunya agar jumlah shift ujian berkurang, dari yang sebelumnya tiga shift menjadi dua shift saja.

“Kalau di sini, komputer sekolah dipakai untuk pelajaran tertentu, salah satunya diperuntukkan bagi jurusan Teknik Komputer Jaringan,” ujarnya.

Ia menambahkan, komputer sekolah tidak selalu dipakai untuk KBM, juga dikarenakan banyak siswa yang memilih membawa komputer jinjing milik mereka sendiri.

“Kami memiliki tenaga ahli untuk merawat komputer, agar komputer dan laboratorium tetap sesuai standar dan bisa digunakan kapanpun, termasuk UNBK,” katanya.

Advertisement
Kata Kunci : Pendidikan Kulonprogo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif