News
Selasa, 4 April 2017 - 10:15 WIB

LONGSOR PONOROGO : Pemprov Jatim akan Bangun Rumah Sementara untuk Pengungsi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas pencari korban longsor Desa Banaran menggali longsoran di sektor A, Senin (3/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor Ponorogo, Pemprov Jatim memberi perhatian khusus untuk para korban.

Solopos.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus berkoordinasi dengan dan Pemkab Ponorogo terkait bantuan yang akan diberikan kepada korban bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo.

Advertisement

Dalam waktu dekat, Pemprov Jatim akan membangun rumah sementara untuk para pengungsi. “Sebagai solusi nanti akan dibangun rumah sementara, sambil menunggu persiapan relokasi. Rumah sementara dibuat dengan tipe sangat sederhana agar pengungsi bisa tetap berkumpul dengan keluarga,” kata Gubernur Jatim Soekarwo dalam situs resmi Pemprov Jatim, Senin (3/4/2017).

Soekarwo menuturkan sudah meminta Pemkab Ponorogo untuk menyiapkan tanah untuk pembangunan rumah sementara. Namun apabila tidak ada, dia mengusulkan menyewa tanah warga di sekitar lokasi tanah longsor.

Terkait anggaran, Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, menjelaskan belum bisa memastikan karena hingga saat ini pihaknya masih melakukan penghitungan.

Advertisement

Lebih lanjut, dia menyatakan bencana tanah longsor yang melanda Desa Banaran Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, ternyata sudah dideteksi sejak pertengahan Maret 2017. Tepatnya sepekan sebelum terjadinya longsor, warga melihat tanah di kawasan tersebut terjadi penurunan sekitar 15 cm dan sedikit demi sedikit mulai retak.

Sejak tanda-tanda tersebut, warga diminta untuk waspada dan terus memantau pergerakan tanah. Warga bahkan sudah mengungsi di Kantor Kepala Desa, namun sebagian warga kembali ke rumah pada Sabtu (1/4/2017) pagi untuk memanen jahe di kebunnya masing-masing yang berada tak jauh dari pemukiman mereka.

Namun sekitar pukul 08.00 WIB Sabtu (1/4/2017) pagi, bencana longsor itu datang. Tanah bergemuruh dan runtuh, menimbun warga yang tengah beraktivitas di perkebunan serta menghancurkan pemukiman warga.

Advertisement

Hingga saat ini, tim gabungan TNI, Polri, BPBD, PMI, Tagana dan masyarakat terus melakukan pencarian sebanyak 26 orang yang dinyatakan hilang.

Ketebalan tanah mencapai 17 meter dan medan yang miring menyulitkan eskavator menggali material tanah. Sebelumnya, proses pencarian korban hilang dengan cara menggali material tanah longsor secara manual.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif