Jogja
Selasa, 4 April 2017 - 17:55 WIB

LONGSOR BANTUL : Tebing Setinggi 20 Ambrol, 2 Rumah Rusak Berat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana bangunan milik Siswo Wiratno, warga RT 2 Dusun Jatirejo, Desa Wukirsari, Imogiri pasca terjadinya longsor, Selasa (4/4/2017). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Longsor Bantul terjadi dan merusak dua rumah

Harianjogja.com, BANTUL--Tebing setinggi 20 meter di wilayah RT 2 Dusun Jatirejo, Desa Wukirsari, Imogiri ambrol, Selasa (4/4/2017).

Advertisement

Akibatnya, satu unit rumah di bawahnya tertimpa batang puluhan pohon yang terbawa tanah longsoran.

Siswo Wiratno, pemilik rumah tersebut menjelaskan, sekitar pukul 04.00 ia memang sempat mendengar suara gemuruh. Namun, lantaran tidak mengira tebing yang berada di sisi timur rumahnya itu bakal ambrol, ia pun tak menggubrisnya.

“Beruntung, istri saya yang biasa tidur di kamar ini, sudah beranjak,” katanya saat ditemui di salah satu kamar yang porak poranda akibat tertimpa pohon.

Advertisement

Ia mengaku, beberapa pekan terakhir memang pernah menemukan adanya retakan tanah di sekitar lokasi longsoran. Namun lantaran ukuran retakan yang masih kecil, belum membuatnya khawatir.

Begitu pula dengan Yanto Wiyono, pemilik rumah yang berada di bagian atas tebing. Saat ditemui di sela kegiatan kerja bhakti pembersihan lokasi longsoran, mantan Ketua RT 2 Dusun Jatirejo itu mengakui sempat melihat retakan itu di lantai rumahnya yang berdekatan dengan bibir tebing. “Memang ada retakan, tapi kecil sekali. Saya bahkan cuma menganggapnya hal yang biasa,” ucapnya.

Ia menambahkan, saat terjadi longsor, hujan yang turun sedari sore memang sudah reda. Itulah sebabnya, ia pun sama sekali tak menyangka bakal terjadi longsor.

Advertisement

Sementara Ketua RT 2 Dusun Jatirejo Agus Riyadi menjelaskan, warga sebenarnya sudah menindaklanjuti adanya temuan retakan tanah itu dengan melakukan pemangkasan pohon yang ada di lereng tebing tersebut. Sayangnya, belum semua pohon dipangkas, tebing tersebut sudah ambrol. “Pohon yang menimpa rumah Pak Wiratno itu salah satu yang belum dipangkas warga. Diameternya mencapai hampir 1 meter,” akunya.

Ia menambahkan, selain menimpa dua rumah milik warganya, longsoran tanah juga menutup akses jalan desa penghubung antar RT. Dengan kontur geografis wilayah Jatirejo yang berbukit-bukit, akses jalan itu memang kerap dipakai warga sebagai jalur alternatif. Tak hanya itu, di sekitar longsoran, tercatat masih ada dua Kepala Keluarga yang juga terancam longsor susulan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif