Jogja
Selasa, 4 April 2017 - 11:55 WIB

LEPTOSPIROSIS GUNUNGKIDUL : Peningkatan Anggaran Pencegahan Diusulkan dalam APBD Perubahan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Leptospirosis Gunungkidul, anggaran untuk pencegahan perlu ditambah

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Komisi D DPRD Gunungkidul melakukan klarifikasi dengan Dinas Kesehatan terkait dengan penyebaran penyakit leptospirosis yang lagi marak. Rapat koordinasi yang berlangsung di Ruang Komisi D pada Senin (3/4/2017) menghasilkan beberapa rekomendasi untuk menekan penyebaran penyakit itu.

Advertisement

Beberapa kesepakatan ini di antaranya, DPRD siap mengawal proses penganggaran untuk pencegahan di APBD Perubahan 2017. Hal ini dilakukan karena anggaran yang dimiliki dinas sekarang masih sangat kecil. Selain itu, Komisi D juga akan terus mendorong dinas terkait untuk terus melakukan upaya pencegahan agar penyerbaran tidak semakin meluas.

Baca Juga : LEPTOSPIROSIS GUNUNGKIDUL : Dinkes Klaim Anggaran Pencegahan Masih Minim

Terkait hal tersebut, Sekretaris  Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty tidak menampik jika anggaran untuk pencegahan leptospirosis masih sangat minim. Hanya saja, saat disinggung mengenai besaran yang dimiliki, ia mengaku tidak hapal dan berdalih data tersebut berada di Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit.

Advertisement

“Yang jelas ada, tapi tidak besar. Rencananya itu akan digunakan untuk membeli leptotek, alat deteksi dini leptospirosis,” ujarnya, Senin (3/4/2017)

Selain itu, sambung Dewi, pihaknya juga sudah menyiapkan opsi untuk menambah alokasi anggaran dalam penyusunan APBD Perubahan 2017.

“Namun sebelumnya kami juga harus melihat perkembangan kasus. Jika bertambah maka bisa melakukan penambahan anggaran, tapi saya berharap kasusnya dapat menurun sehingga tidak diperlukan adanya tambahan anggaran di APBD Perubahan,” ujarnya.

Advertisement

Untuk saat ini terdapat 12 warga yang meninggal dunia karena terserang leptospirosis. Sedangkan dari sisi penyebaran terdapat 45 kasus, dengan rincian 19 orang positif leptospirosis dan 26 kasus lainnya sebatas suspect.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif