Soloraya
Selasa, 4 April 2017 - 08:00 WIB

KOMUNITAS SOLO : Srikandi Community Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Srikandi Community Solo (Istimewa)

Komunitas Solo, Srikandi Community tak hanya menggelar kegiatan kumpul-kumpul tanpa makna.

Solopos.com, SOLO — Kali pertama datang ke acara sebuah komunitas yang semua anggotanya perempuan, sempat berpikir ini paling komunitas yang  sekadar kumpul arisan, setelah itu dilanjut makan-makan. Faktanya memang pas datang ibu-ibu muda itu tengah arisan dan disambung makan-makan.

Advertisement

Srikandi Community Solo (Istimewa)

Namun apa yang ada dalam pemikiran Solopos.com, saat itu musnah setelah berbincang dengan ketua komunitas, dan sejumlah pengurus serta anggota. Karena komunitas ibu-ibu rumah tangga dengan nama, Srikandi Community Solo, bukan komunitas ibu-ibu “biasa”.

Advertisement

Namun apa yang ada dalam pemikiran Solopos.com, saat itu musnah setelah berbincang dengan ketua komunitas, dan sejumlah pengurus serta anggota. Karena komunitas ibu-ibu rumah tangga dengan nama, Srikandi Community Solo, bukan komunitas ibu-ibu “biasa”.

Sesuai sosok Dewi Srikandi yang menggambarkan seorang perempuan yang memiliki sifat lemah lembut, keibuan, cantik,  serta ibu rumah tangga yang sebatas mengasuh, mendidik anak, dan melayani suami. Namun Srikandi menjadi contoh keberadaan perempuan yang memiliki ketangguhan dan kemampuan yang hebat.

Perempuan

Advertisement

Srikandi Community Solo (Istimewa)

Mereka tidak ingin berkumpul untuk sekadar arisan dan makan, namun lebih dari itu. Para perempuan yang tergabung dalam Srikandi Community Solo ingin bisa mendapatkan manfaat seuisai bertemu dengan anggota lainnya.

“Jadi harus ada ilmu yang didapat setelah pulang kumpulan yang digelar setiap satu bulan sekali. Arisan hanya sekadar pengikat,” tutur Rina Lintang Kejora, Ketua Srikandi Community Solo ketika bertemu Solopos.com di Rumah Kreatif BUMN (RKB) Bank BRI Solo, Jl. Adi Sucipto, Manahan, Solo, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Menurut Rina, ilmu itu adalah kreativitas dan usaha karena anggota komunitas tersebut adalah ibu-ibu rumah tangga yang sebagian besar memiliki usaha. Ragam usaha yang digeluti para anggota Srikandi Community Solo di antaranya, kuliner, fashion, craft, herbal, dan jasa.

Bagi yang belum memiliki usaha dan bergabung di komunitas, menurut Rina, mereka bakal disemangati dan ditulari ilmu wirausaha. “Tidak hanya ditulari namun anggota lain juga memberi masukan agar produk usahanya bisa lebih baik dan bisa diterima di pasaran,” tambah seksi kegiatan komunitas, Arina Fitri kepada Solopos.com, belum lama ini.

Hal itu juga diakui Sekretaris Srikandi Community Solo, Awing Primayani yang menekuni usaha pembuatan dompet dan tas. Sejak mengundurkan diri dari sebuah bank dan memilih untuk lebih fokus mengasuh anak, dia mendapatkan banyak manfaat dari komunitas tersebut.

Advertisement

“Semula bukan dompet dan tas, berkat masukan dari anggota lain akhirnya ketemu usaha yang pas sampai sekarang.”

Apa yang dilakukan anggota dengan menyemangati dan memberikan masukan ke anggota yang hendak memulai usaha, menurut Rina Lintang Kejora, itu sesuai tagline dari Srikandi Community Solo, Kreatif, Inspiratif, dan Peduli. “Anggota Srikandi adalah mereka yang berkreasi, mampu memberi inspirasi, dan peduli dengan sesama melalui kegiatan sosial,” terang Rina.

 

Advertisement
Kata Kunci : Komunitas Komunitas Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif