News
Selasa, 4 April 2017 - 04:00 WIB

KERETA SOLO-JOGJA : Investasi KRL Rp900 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi KRL (JIBI/Bisnis)

Kereta Solo-Jogja rencananya akan dibangun kereta listrik.

Solopos.com, SOLO — Dana pembangunan kereta rel listrik (KRL) Solo-Jogja diajukan di anggaran tahun depan. Nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun KRL ini sekitar Rp900 miliar.

Advertisement

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyampaikan peminat kereta lokal Prambanan Ekspres (Prameks) tinggi. Menurut dia, layanan sudah cukup baik tapi perlu ada peningkatan frekuensi. Upaya peningkatan ini nanti adalah dengan melakukan elektrifikasi dan perbaikan train set atau rangkaian kereta.

“Peningkatan fasilitas dan layanan Prameks akan dilakukan dengan perbaikan yang dilakukan bertahap selama dua tahun sampai tiga tahun ke depan. Tahun depan elektrifikasi mulai dilakukan, train set juga akan diganti tapi berapanya menunggu pengajuan dari PT KAI,” ujarnya kepada wartawan di Stasiun Solo Balapan, Sabtu (1/4/2017).

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro, mengatakan kereta lokal Prameks menjadi salah satu rute yang diperhatikan karena permintaan tinggi dan terus meningkat. Dia mengungkapkan ada dua hal yang akan dilakukan, yakni menambah dan mengganti train set yang telah tua mengingat usianya yang sudah puluhan tahun.

Advertisement

Demand Prameks tinggi, nanti akan dihitung berapa kebutuhan train set dan berapa penambahan. Layanan dan fasilitas akan terus diperbaiki karena pasar saat ini sudah mulai terbentuk,” kata dia.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Prasetyo Boeditjahjono, menyampaikan pasar Solo-Jogja sangat bagus dan bukan lagi termasuk kereta antarkota melainkan kereta perkotaan. Jumlah peminat pun terus meningkat yang terlihat dari grafik perjalanan kereta api (gapeka) tahun ini yang naik 20% dimana didalamnya juga termasuk Prameks karena ada kenaikan frekuensi Jogja-Kutoarjo dari yang sebelumnya dua kali menjadi tiga kali sehari.

Meningkat

Advertisement

Jumlah penumpangnya pun terus meningkat setiap tahun, hingga saat ini mencapai lebih dari 13.000 orang/hari. Apabila KRL dijalankan, penambahan penumpang bisa naik menjadi empat kali lipat. Selain penumpang yag diangkut lebih banyak, KRL juga memiliki keunggulan yakni lebih ramah lingkungan.

“Solo-Jogja itu termasuk kereta kereta perkotaan sehingga menjadi perhatian pemerintah sehingga akan dilakukan elektrifikasi seperti Jakarta. Tiang sudah dibeli tapi karena ada pemotongan anggaran tahun ini akibat prediksi pendataan negara tidak sesuai sehingga pembangunan tertunda,” ujarnya.

Oleh karena itu, anggaran pembangunan KRL diajukan di tahun depan. Diharapkan tahun depan, tiang bisa segera dipasang dan dialiri listrik aliran atas (LAA). Dana yang diajukan ke pemerintah sekitar Rp900 miliar dengan penghitungan jarak Solo-Jogja 60 km dikalikan dengan biaya elektrifikasi per meter Rp15 miliar.

“Investasi memang mahal dari pada KRD [kereta rel diesel]. Namun dengan layanan dan fasilitas yang baik, penumpang akan lebih loyal dan lebih banyak,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif