Soloraya
Selasa, 4 April 2017 - 10:40 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : 11 Tiang Listrik Tergeser Proyek Flyover Manahan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desain flyover Manahan. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, sebanyak 11 tiang listrik bakal terkena proyek flyover Manahan.

Solopos.com, SOLO — PT PLN Area Solo telah menyurvei jumlah tiang listrik di area terdampak proyek pembangunan flyover Manahan. Setidaknya ada 11 tiang listrik yang kemungkinan terkena di sepanjang Jl. M.T. Haryono sampai Jl. dr. Moewardi sebelah timur.

Advertisement

Namun demikian, kepastian pemindahan tiang listrik itu masih menunggu detail engineering design (DED) final dari Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Pemetaan itu merupakan tindak lanjut atas surat dari Pemkot Solo kepada PLN untuk menggeser tiang listrik di area proyek flyover Manahan.

Jika telah disetujui kedua pihak, PLN tinggal melakukan hitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pemindahan tiang listrik yang terkena. “Survei memang sudah kami lakukan, tapi kami masih menunggu kepastian dari Dinas PUPR mana saja yang terdampak,” ujar Manajer PT PLN Area Solo, Leonardo Buntoro, saat menghubungi Solopos.com, Senin (3/4/2017).

Menurutnya, survei ini baru permulaan karena pemetaan tiang listrik yang mesti digeser masih bisa berubah. Di samping itu, kemungkinan besar tiang listrik yang terkena akan digeser 1 meter hingga 2 meter ke timur dari titik semula.

Advertisement

Di sisi lain, sepanjang ruas jalan yang terkena proyek ini tidak ada gardu listrik. Akan tetapi, ada jaringan tegangan rendah yang letaknya di selatan pertigaan Lapangan Kota Barat atau di Jl. Yosodipuro dan Jl. dr. Moewardi.

Jika jaringan ini diputus, PLN harus memasang satu trafo yang nantinya ditempatkan di sebelah barat. “Kami kirim surat jawaban ke Pemkot atas pengajuan kemarin. Setelah disetujui titik mana saja kemudian dihitung RAB-nya. Tentu ini berdasarkan koordinasi kedua pihak,” terangnya.

Sementara itu, Komisi II DPRD Kota Solo siap memanggil Dins PUPR terkait proyek ini. Namun demikian, hal ini menunggu finalisasi DED yang masih disempurnakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Advertisement

“Jika semua sudah final, kami akan panggil dinas terkait. Akan tetapi, proyek ini cukup mengkhawatirkan karena sudah masuk bulan keempat, jika terus mundur nanti seperti apa pekerjaannya,” tutur Wakil Ketua Komisi II DPRD Solo, Supriyanto.

Di samping itu, perkiraan pembengkakan anggaran untuk pembebasan lahan terdampak pembangunan flyover Manahan tak akan terpenuhi dengan APBD 2017. Hal ini karena alokasi anggaran proyek ini pada APBD senilai Rp30 miliar untuk konstruksi flyover.

Belakangan, peruntukannya berubah untuk aksesori pendukung proyek seperti pembebasan lahan, drainase, pemunduran pagar Lapangan Kota Barat, hingga perapian Jl. Yosodipuro.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif