Jateng
Selasa, 4 April 2017 - 20:30 WIB

Banjir Semarang Sudah Biasa, Siswa SD Ini "Berenang" di Jalan Raya

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para siswa SDN Muktiharjo Lor, Genuk, Semarang, terlihat asyik bermain dengan air yang berada di depan sekolah, Selasa (4/4/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Banjir melanda beberapa sekolah dasar (SD) di Muktiharjo dan Tlogosari.

Semarangpos.com, SEMARANG – Bagi anak-anak Muktiharjo Lor maupun Muktiharjo Kidul, Genuk, Semarang, banjir memang bukanlah sebuah pemandangan yang baru. Sejak beberapa tahun terakhir, lingkungan tempat mereka tinggal, termasuk sekolah dasar (SD) tempat menutut ilmu selalu digenangi air hingga selutut orang dewasa seusai diguyur hujan deras.

Advertisement

Begitu halnya dengan Selasa (4/4/2017) siang. Hujan deras yang mengguyur sebagian besar Kota Semarang, Senin (3/4/2017) sejak sore hingga malam hari membuat kawasan di Muktiharjo pun tergenang air.

Meski demikian, kondisi itu sepertinya tak membuat para siswa SD itu ketakutan. Seakan sudah terbiasa dengan kondisi itu, para siswa SD itu justru menjadikan banjir sebagai wahana bermain.

Pantauan Semarangpos.com, para siswa SD ini bahkan terlihat ceria bermain air yang menggenang di depan sekolahnya, SDN Muktiharjo Lor, Selasa siang. Seakan tak takut dengan bahaya yang ditimbulkan dari air itu, mereka dengan penuh keceriaan bermain air dengan menggenakan seragam sekolahnya.

Advertisement

Salah seorang guru SDN Muktiharjo Lor, Rumiyati, menyebutkan banjir memang sudah jadi kondisi yang jamak bagi para siswanya. Bahkan, terkadang air itu turut hingga ke dalam ruang sekolah dan mengganggu aktivitas belajar para siswa.

“Sekarang sudah mending, setelah kami tinggikan lantai sekolahnya sekitar 60 cm. Dulu, sekitar lima tahun lalu, sebelum direnovasi airnya sering masuk ke kelas. Sekarang pun masih kalau ada kendaraan besar yang melintas di depan sekolah, hingga membuat airnya meninggi dan masuk ke kelas,” beber Rumiyati saat dijumpai Semarangpos.com di sela mengajar.

Meski banjir, Rumiyati mengaku para siswanya tak pernah patah semangat dalam menuntut ilmu. Terbukti, dari 453 siswa yang belajar di SDN Muktiharjo Lor, hanya sebagian kecil yang memilih absen saat sekolah diterjang genangan air setinggi lutut orang dewasa.

Advertisement

“Memang banjir sangat mengganggu. Apalagi untuk kegiatan belajar mengajar di luar ruangan. Tapi, di luar itu anak-anak seperti tidak merasakan dampaknya. Mereka tetap bersemangat menuntut ilmu ke sekolah. Mungkin karena kondisi semacam ini [banjir] juga mereka temui di rumah. Buktinya, kelas saya tadi [kelas 4] siswanya full, masuk semua,” beber Rumiyati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif