News
Senin, 3 April 2017 - 18:00 WIB

Trump Perintahkan Investigasi Defisit Perdagangan AS-Indonesia, Pemerintah Waspada

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Donald Trump berpidato saat inaugurasi Presiden AS, Jumat (20/1/2017) waktu setempat. (JIBI/Reuters/Yuri Gripas)

Donald Trump memerintahkan investigasi defisit perdagangan AS dengan sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia mengaku tidak khawatir dengan langkah Amerika Serikat (AS) yang mulai melakukan investigasi terhadap negara-negara yang menyumbangkan defisit perdagangan terhadap Paman Sam. Meski demikian, Pemerintah Indonesia mengaku tetap memonitor langkah lanjutan AS.

Advertisement

Seusai rapat terbatas tentang persiapan Lebaran 2017 di Kantor Presiden, Senin (3/4/2017), Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya terus memantau komoditas apa saja yang berpotensi disengketakan AS.

“Kami lihat dulu apa yang mereka lakukan. Ini baru daftar [negara-negara yang akan diinvestigasi] saja, jadi kami pantau terus. Nanti sambil berjalan kami cek komoditas apa saja yang dipersoalkan. Kami mau tahu dulu detail langkah AS,” kata Mendag.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia selalu mencetak surplus dagang dengan Amerika Serikat selama 5 tahun berturut-turut dengan tren yang relatif menanjak. Pada 2012, surplus dagang Indonesia terhadap AS tercatat US$3,3 miliar, yang kemudian melompat dua kali lipat menjadi US$6,6 miliar tahun berikutnya.

Advertisement

Pada 2014, Indonesia mencatatkan surplus US$8,2 miliar dan US$7,6 miliar pada 2015. Pada tahun lalu, Indonesia meraup surplus lebih besar US$8,1 miliar setelah Indonesia berhasil mengekspor sebanyak US$15,3 miliar dan hanya melakukan impor US$7,2 miliar.

Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan langkah tersebut sudah dikomunikasikan oleh Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin pada forum G-20 bulan lalu. Dia mengatakan, Indonesia tidak khawatir terhadap langkah tersebut. “Perlu tetap waspada saja,” ujar Menkeu.

Namun berdasarkan data World Trade Organization (WTO), Indonesia lumayan sering bersengketa dengan AS. Tercatat hingga kini Indonesia diadukan oleh AS ke Otoritas Perdagangan Dunia tersebut untuk 4 kasus, sedangkan Indonesia mengadukan AS untuk 3 kasus. Sengketa Indonesia dengan AS merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan negara lain.

Advertisement

Sebelumnya, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross telah diperintahkah oleh Presiden Donald Trump untuk melakukan studi komprehensif kepada mitra dagang AS. Studi akan difokuskan kepada negara yang memilki surplus dagang yang tinggi dengan AS.

Indonesia menjadi salah satu negara yang akan menjadi fokus kajian Ross. Negara lainnya adalah China, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, India, Thailand, Prancis, Jerman, Meksiko, Irlandia, Vietnam, Italia, dan Swiss.

Advertisement
Kata Kunci : Donald Trump Presiden AS
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif