News
Minggu, 2 April 2017 - 04:00 WIB

Suara Longsor di Ponorogo Seperti Gemuruh Pesawat

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bukit setinggi 200 meter di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Sabtu (1/4/2017), longsor. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor di Ponorogo terjadi di Pulung.

Madiunpos.com, PONOROGO — Seorang warga Dukuh Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Pairah, 56, mengungkapkan suara tanah longsor yang terjadi di bukit desa setempat seperti suara gemuruh pesawat. Saat mendengar suara tersebut, dia mengaku langsung kaku dan takut hingga tidak bisa lari.

Advertisement

“Suaranya seperti pesawat mas. Sangat keras suaranya,” jelas dia kepada Madiunpos.com saat ditemui di rumahnya, Sabtu (1/4/2017) siang.

Pairah menuturkan saat tanah longsor itu terjadi ia sedang memetik sayuran di samping rumahnya. Rumah Pairah berada sekitar 50 meter dari lokasi bencana.

Saat itu, ia hanya mendengar suara gemuruh yang berasal dari bukit. “Sejak mendengar suara itu, kaki saya seperti tidak bisa bergerak langsung kaku. Saya pun tidak bisa berlari,” kata dia.

Advertisement

Pairah menyampaikan rumahnya tidak terdampak bencana alam tersebut. Karena rumahnya berada di tanah yang lebih tinggi dibandingkan lokasi bencana.

Hal senada juga dikatakan Marmi, 50, yang rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari pusat bencana. Dia menyampaikan suara tanah longsor yang terjadi seperti gemuruh pesawat.

Marmi menuturkan saat tanah longsor terjadi dirinya sedang memasak di dapur. Setelah mendengar tanah longsor itu, dia yang sedang memasak langsung meninggalkan dapur dan lari keluar rumah.

Advertisement

“Saat itu, saya di rumah bersama suami dan anak serta cucu. Saat mendengar suara gemuruh, saya langsung mengajak mereka keluar dan lari dari rumah,” terang dia.

Saat berada di luar rumah ternyata di rumah juga sudah ramai banyak orang yang keluar rumah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif