SOLOPOS.COM - Mobil berpelat merah terparkir di trotoar Jl. Diponegoro, Kota Salatiga, Jateng. (Facebook.com-?Singgih Datya Gunarsa)
Parkir di Salatiga menjadi perbincangan hangat setelah beredar foto mobil berpelat merah yang terparkir di trotoar.
Semarangpos.com, SALATIGA – Sebuah mobil yang memiliki tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) atau pelat nomor berwarna dasar merah menjadi perbincangan hangat di antara khalayak dunia maya (netizen). Pasalnya, mobil milik sebuah institusi pemerintahan itu terparkir tepat di badan trotoar di Jl. Diponegoro, Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng).
Pengguna akun Facebook ?Singgih Datya Gunarsa? mengunggah foto mobil berpelat nomor merah itu ke dinding grup Facebook Kabar Salatiag, Jumat (31/3/2017), memancing respons keras dari netizen. Si pengunggah foto itu menyayangkan trotoar yang seharusnya untuk pejalan kaki justru menjadi tempat parkir mobil.
Sementara itu, netizen member grup Facebook Kabar Salatiga mencibir pengguna mobil tersebut karena memarkirkannya di trotoar. Mereka menganggap si pengguna mobil tersebut sudah pasti orang berpendidikan, namun justru tak mengindahkan peraturan. “Plate abang san, sing nganggo wong berpendidikan po ra to jane? [Pelat nomornya merah, yang menggunakan berpendidikan atau tidak?],” tulis pengguna akun Facebook Siti Gunadi.
“Berpendidikan pastinya, kalau ga dia pasti ga pake mobil itu,” timpal pengguna akun Facebook Singgih Datya Gunarsa.
Selain dibanjiri komentar yang mencibir si pengguna mobil, foto mobil pelat merah yang parkir di trotoar Kota Salatiga itu juga dibanjiri cibiran yang ditujukan kepada kepada dinas terkait. Netizen menuding aparat yang berwenang tak bakal berani menindak tegas mobil tersebut karena memiliki pelat nomor berwarna merah.
Mereka berharap si pengguna mobil yang telah memarkir kendaraannya di trotoar di Kota Salatiga itu mengetahui cibiran yang diberikan netizen member grup Facebook Kabar Salatiga. Mereka mengungkapkan jika pengguna mobil tersebut memang seorang pegawai di sebuah instansi pemerintahan, seharusnya dapat menjadi contoh bagi masyarakat, bukan malah melanggar peraturan dan merebut hak pejalan kaki dengan memarkir mobilnya di trotoar. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)