Entertainment
Sabtu, 1 April 2017 - 13:30 WIB

Ngeri, Keluarga Korban Kebakaran Inul Vista Minta "Darah Balas Darah"

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tempat Karaoke Inul Vista yang terbakar. (JIBI/Detik)

Keluarga korba mengaku tidak tertarik dengan tawaran kompensasi Inul Vista.

Solopos.com, MANADO — Keluarga korban tewas dalam insiden kebakaran tempat karaoke Inul Vizta yang terjadi di kawasan Manado, Sulawesi Utara pada 2015 lalu, Silvia Kaawoan, menegaskan bahwa mereka tidak tertarik menerima dana kompensasi sebesar Rp75 juta yang diberikan Inul Daratista.

Advertisement

Ditegaskan oleh ayah dari Silvia, Weiby Kaawoan, mereka lebih menerima pertukaran darah untuk membayar nyawa dua anaknya yang hilang dalam insiden tersebut.

“Kita pun kalau dengan senilai Rp75 juta per orang itu akan kita kembalikan. Kalau mau, darah kita ganti darah. Berapapun uangnya itu enggak bisa digantikan dengan apapun,” tandas Weiby, saat ditemui di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan (31/3/2017).

Seperti diketahui, pihak keluarga Silvia Kaawoan tengah berupaya mengajukan tuntutan terhadap Inul Daratista yang diduga melakukan pemalsuan dokumen dalam perjanjian kompensasi terhadap korban tewas.

Advertisement

Dalam tuntutannya, Henry Indraguna selaku kuasa hukum keluarga Silvia, menuntut Inul dengan Pasal 263 KUHP dan membuatnya terancam hukuman penjara selama enam tahun.

Melanjutkan pernyataan sang ayah, Adie Mohawk Shceetpova selaku suami dari Silvia ikut menegaskan bahwa pihaknya tidak tertarik dengan dana kompensasi yang disiapkan Inul.

Menurut Adie, dirinya sama sekali tidak berminat untuk memeras Inul seperti yang sempat ia ucapkan di hadapan wartawan beberapa waktu lalu. “Kok keluarga orang meninggal yang sibuk. Apalagi nuduh saya memeras. Enggak pernah. Ini ngarang bebas,” tandasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif