Liga Indonesia 2017 yang akan mempertemukan PSS Sleman dan Persis mulai panas
Harianjogja.com, SLEMAN — Hubungan antara PSS Sleman dan Persis dipastikan semakin panas jelang kompetisi Liga 2 2017, 18 April mendatang. Sebab, kubu PSS menyatakan tidak akan tinggal diam terkait dengan pelanggaran etika yang dilakukan oleh Joko Prayitno dan Bakori Andreas.
Kedua eks pemain Perssu Sumenep itu memilih lari ke Persis Solo, padahal, sebelumnya keduanya telah mendapatkan uang panjar dari manajemen skuat Super Elang Jawa.
“Sampai sekarang kami masih menunggu iktikad baik dari keduanya. Mereka sudah menerima uang panjar, dan jika memang pindah harusnya uang tersebut dikembalikan,” ujar Direktur Operasional PT PSS Rumadi, Kamis (30/3/2017).
Akibat hengkangnya kedua pemain yang sempat menjalani seleksi di bawah asuhan Freddy Mulli ini, Rumadi menyebut pihaknya harus mencari pemain pengganti. Meski demikian, Rumadi mengungkapkan, persoalan pencarian pemain pengganti bukanlah menjadi persoalan sulit bagi timnya. Akan tetapi, persoalan etika dari kedua pemain inilah yang menjadi sorotan bagi manajemen PSS.
“Ini masalah etika. Bisa saja kami laporkan ke kepolisian. Ataupun kami bawa ke pengelola liga, Namun, kami masih menghormati tim mereka. Sementara ini kami sudah berkomunikasi dengan tim mereka, terkait dengan masalah ini,” sambung Rumadi.
Dihubungi terpisah, Pelatih Persis Solo Widyantoro mengaku tidak tahu menahu terkait masalah yang dihadapi oleh Bakori Andreas dan Joko Prayitno. Sebab, Wiwit-panggilan akrab Widyantoro baru menangani tim dua hari terakhir. Wiwit sendiri menggantikan posisi Yudi Suryata, setelah manajemen Persis memecat pelatih asal Sragen tersebut.
“Saya datang keduanya sudah teken kontrak dengan manajemen. Saya enggak tahu masalah ini. Terkait masalah ini sendiri saya serahkan ke manajemen,” tandas Wiwit.