News
Jumat, 31 Maret 2017 - 11:00 WIB

ELPIJI SRAGEN : 3 Agen Diskors, Distribusi Gas Melon Dialihkan ke 5 Agen Ini

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Elpiji Sragen, Pertamina menunjuk lima agen untuk mengalihkan distribusi gas melon dari tiga agen yang diskors.

Solopos.com, SOLO — PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jateng-DIY (Jawa Bagian Tengah) mengalihkan tugas penyaluran distribusi elpiji 3 kg kepada lima agen lain menyusul skorsing terhadap tiga agen di Sragen.

Advertisement

Manager Communication and Relation Pertamina Jawa Bagian Tengah (JBT), Andar Titi Lestari, menerangkan skrosing diberikan kepada agen elpiji 3 kilogram (kg) itu berdasarkan temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Oleh karena itu, untuk menjaga pasokan gas melon di Sragen aman, distribusi dialihkan ke lima agen lain, yakni PT Kurnia Mulia Gas, PT Bima Karya Abadi, PT Inti Gas, PT Karya Ananda, dan PT Elok Mulia Jaya. (Baca juga: Gara-Gara Agen Diskors, Pasokan ke Konsumen Tersendat)

“Distribusi elpiji 3 kg dialihkan ke lima agen lain sebanyak 560 tabung per agen. Kelima agen tersebut mendistribusikan gas melon ke 14 kecamatan di Kabupaten Sragen dan berpusat di Kecamatan Masaran, Karangmalang, Gemolong, dan Plupuh. Tujuannya menjaga kestabilan distribusi elpiji ke masyarakat, khususnya di Sragen,” ungkap Andar kepada Solopos.com, Kamis (30/3/2017).

Terkait pasokan elpiji yang tersendat, Andar mengatakan tidak ada kendala dalam distribusi karena sudah dilakukan pengalihan suplai ke lima agen dengan total 2.800 tabung. Sementara itu, pada Kamis pagi, skid tank milik stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) PT Sekawan Maju Mapan Solo yang menyuplai wilayah Solo dan sekitarnya tergelincir saat melintas di jalan menikung di Jl. Jogja Wates KM 19 Sentolo, Kulon Progo.

Advertisement

Skid tank berkapasitas 15 MT (metric ton) tersebut dalam keadaan kosong dan akan melakukan pengisian di suplai poin depot elpiji di Cilacap. Andar mengatakan setelah kejadian tersebut, Pertamina mengalihkan suplai ke Terminal Elpiji Tanjung Mas Semarang supaya lebih dekat dan cepat.

SPPBE PT Sekawan Maju Mapan Solo memiliki empat skid tank sehingga suplai distribusi bisa dilakukan dengan memaksimalkan tiga kendaraan lainnya. “Pertamina tetap melakukan pendistribusian elpiji seperti biasa karena telah memiliki contingency plan untuk keadaan darurat atau emergency. Oleh karena itu, kami memastikan pasokan elpiji di Solo tidak ada kendala,” imbuhnya dia.

Sales Executive Elpiji Soloraya Pertamia JBT, Uki Atma Nagara, mengatakan kebutuhan elpiji di Solo masih bisa dipenuhi dan tidak ada kendala. Apalagi di masing-masing SPPBE biasanya ada minimum stock level (MSL) atau batas ketersediaan stok untuk menjaga pasokan tetap aman meski terjadi kendala distribusi.

Advertisement

“Kebutuhan elpiji di Soloraya sebanyak 160 MT/hari sedangkan di Solo hanya 85 MT/hari dengan MSL di masing-masing SPBBE di Soloraya 50 MT sehingga pasokan tetap aman meski ada kendala distribusi. Apalagi delay waktu distribusi hanya beberapa jam,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif