SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota IMM menggelar aksi di Tugu Kartasura, Sukoharjo, Kamis (30/3/2017) malam. (Iskandar/JIBI/Solopos)
Demo Sukoharjo, IMM mengadakan aksi diam menuntut pencabutan izin pabrik semen di Kendeng.
Solopos.com, SUKOHARJO — Sekitar 20 anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Solo menggelar aksi diam di Tugu Kartasura, Sukoharjo, Kamis (30/3/2017) malam. Mereka mendesak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mencabut izin pendirian pabrik semen Indonesia di Kendeng, Jateng.
“Kami dari pimpinan Achmad Dahlan Kota Solo menghendaki sikap tegas dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Kendeng. Jika ditinjau dari aspek yuridis pendirian pabrik semen itu sudah salah,” ujar Koordinator Aksi IMM Menentang Pendirian Pabrik Semen di Kendeng, Ahmad Zia Khakim.
Dia mengecam Gubernur Ganjar Pranowo yang telah mengizinkan kembali beroperasinya pabrik semen di Kendeng. Jika ditinjau dari aspek psikologis, masyarakat setempat sudah tidak menghendaki adanya pabrik semen tersebut.
Terkait hal tersebut IMM mendesak tidak boleh ada yang dieksploitasi dan semua harus berdaulat. Oleh sebab itu IMM dari pimpinan cabang Achmad Dahlan Surakarta menghendaki izin pendirian semen segera dicabut.
“Pak Ganjar harus segera turun tangan langsung. Pak Jokowi apa tidak melihat dan tidak mendengar, kan sudah ada yang meninggal ketika aksi di Istana Negara, Jakarta,” tegas Ahmad.
Dia menjelaskan sesuai Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 semua tanah, air, udara adalah milik kedaulatan rakyat. Karena itu tidak boleh ada yang dieksploitasi.
Sementara itu, Kapolsek Kartasura, AKP Demianus Palulungan, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, mengatakan meski aksi digelar malam hari polisi memberi kelonggaran. Mereka menggelar aksi secara tertib.
“Selama tidak mengganggu ketertiban umum sementara ini kami biarkan,” ujar dia saat ditemui wartawan di lokasi demo.
Aksi yang digelar di Tugu Kartasura berlangsung tertib. Sejumlah peserta aksi membentangkan spanduk dan poster sambil menyalakan lilin.