Soloraya
Kamis, 30 Maret 2017 - 09:10 WIB

SANITASI KARANGANYAR : Pemkab Anggarkan Rp9 Miliar untuk Pengadaan Jamban Keluarga

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kloset untuk jamban keluarga sehat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Sanitasi Karanganyar, Pemkab menganggarkan dana senilai Rp9 miliar untuk pengadaan jamban bagi warga.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten Karanganyar menganggarkan dana Rp9 miliar pada 2017 ini untuk pemasangan jamban keluarga. Dana itu ditargetkan menyasar 3.000 rumah.

Advertisement

Penjelasan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi, saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (29/3/2017). Menurut dia, anggaran dibagi untuk masing-masing keluarga senilai Rp3 juta.

“Saat ini ada 6.000 rumah tangga yang menjadi sasaran program jambanisasi 2017. Selain dari APBD Karanganyar, ada juga dari APBN untuk 450 rumah, APB desa, dan CSR [corporate social responsibility],” ujar dia.

Advertisement

“Saat ini ada 6.000 rumah tangga yang menjadi sasaran program jambanisasi 2017. Selain dari APBD Karanganyar, ada juga dari APBN untuk 450 rumah, APB desa, dan CSR [corporate social responsibility],” ujar dia.

Samsi optimistis 6.000 rumah yang belum punya jamban tersebut bisa memiliki jamban pada akhir 2017. Desa yang belum bebas kebiasaan buang air besar (BABS) harus mengalokasikan dana untuk jambanisasi.

“Target kami seluruh perusahaan juga terlibat dalam program ini melalui program corporate social responsibility. Dengan sistem gotong royong ini Karanganyar bisa nol persen BABS,” kata dia.

Advertisement

Pendekatan yang dilakukan kepada warga yang belum punya jamban pun dikreasi agar menyentuh hati. Salah satunya dengan pendekatan komunikatif langsung dengan warga yang tak punya jamban.

“Kami ajak mengobrol dan berikan gambaran masa depan anak dan hubungan dengan calon besan. Bila ada keluarga besan datang nebeng ke belakang kan tabu bila diaturi ke kali,” tutur dia.

Samsi menerangkan program jambanisasi 2017 adalah tindak lanjut dari pencanangan Karanganyar bebas kebiasaan BABS pada 2017, Sabtu (12/11/2016) lalu. Pencanangan yang dilakukan di Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Karanganyar tersebut dihadiri Duta Sanitasi Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), Ikke Nurjanah.

Advertisement

Kepala Desa (Kades) Nangsri, Kebakkramat, Sukarni, saat dihubungi Solopos.com melalui ponsel, Rabu, mengatakan di wilayahnya masih ada 115 rumah yang belum punya jamban keluarga. Mayoritas rumah yang belum berjamban berada di Dukuh Kauman.

Tapi, menurut dia, tahun ini sudah dianggarkan dana jambanisasi untuk 115 rumah tersebut, menggunakan dana desa 2017. “Semua sudah saya minta menyisir warga yang belum punya jamban. Tahun ini seluruh rumah di Nangsri harus sudah berjamban. Tahun depan tak ada anggaran lagi untuk jamban,” tegas dia.

Sukarni menjelaskan mayoritas warganya yang belum punya jamban karena memang lemah dari segi ekonomi. Dengan anggaran Rp2 juta per rumah diharapkan masalah itu tuntas.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif