Soloraya
Kamis, 30 Maret 2017 - 07:10 WIB

PERTANIAN SRAGEN : Pupuk Sulit Didapat, Pengecer Kena Damprat Petani

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto, memeriksa pupuk bersubsidi di pengecer Sri Lestari Dukuh Toro RT 009, Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Sragen, Rabu (29/3/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pertanian Sragen, petani mendamprat pengecer pupuk bersubsidi karena sulit mendapat pupuk.

Solopos.com, SRAGEN — Para pengecer pupuk bersubsidi di bawah distributor CV Tani Makmur, Pilangsari, Ngrampal, Sragen, menjadi sasaran dampratan para petani yang kesulitan mencari pupuk produksi PT Petrokimia Gresik, seperti phonska dan SP-36.

Advertisement

Para pengecer dituding yang bukan-bukan oleh petani karena belum menyetok pupuk tersebut. Sri Suwarni, 46, pengecer pupuk Sri Lestari di Dukuh Toro RT 009, Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Sragen, mengeluhkan hal itu saat ditemui Wakil Ketua DPRD Sragen Bambang Widjo Purwanto dan perwakilan pejabat dari Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, dan wartawan, Rabu (29/3/2017).

“Saya dilok-lokke [dituding-tuding] yang enggak-enggak. Saya dikatai menjual pupuk ke luar daerah. Ada yang mengata-ngatai saya juga. Saya hanya bisa bilang apa adanya kalau pupuk memang belum dikirim dari distributor,” ujar Sri.

Advertisement

“Saya dilok-lokke [dituding-tuding] yang enggak-enggak. Saya dikatai menjual pupuk ke luar daerah. Ada yang mengata-ngatai saya juga. Saya hanya bisa bilang apa adanya kalau pupuk memang belum dikirim dari distributor,” ujar Sri.

Sri sudah mengajukan delivery order (DO) sebanyak 16,95 ton pupuk phonska dan 5,55 ton pupuk SP-36. Sri diminta untuk transfer uang dulu ke distributor.

Dia sudah mentransfer senilai Rp34 juta untuk menebus phonska 16,95 ton itu tetapi sampai Rabu sore pupuk itu belum dikirim distributor. Sri Lestari itu merupakan pengecer kedua yang dikunjungi rombongan Bambang Widjo Purwanto.

Advertisement

Dia juga menjumpai phonska dan SP-36 di pengecer Sri Lestari kosong atau nihil karena belum dikirim distributor. “Padahal pengecer Sri Lestari saja membawahi tiga kelompok tani. Kalau tidak ada pupuk seperti ini namanya membunuh petani pelan-pelan. Waktu panen kemarin harga jatuh, kemudian saat tanam tidak ada pupuk. Tidak adanya pupuk saat petani membutuhkan itu sama saja menghancurkan pertanian Sragen,” kata Bambang berang.

Dia menyampaikan mestinya tata niaga pupuk bersubsidi itu menggunakan pola cash and carry artinya barang datang langsung dibayar. Dia justru menemukan pengecer disuruh transfer uang terlebih dulu.

Dia menilai pola itu menyalahi tata niaga perdagangan pupuk bersubsidi. Bambang yang masih berang itu langsung mendatang distributor pupuk CV Tani Makmur di Jl. Ring Road Selatan Pilangsari, Ngrampal, Sragen.

Advertisement

Kedatangan rombongan Bambang diterima dua anggota staf administrasi CV Tani Makmur, yakni Bayu Laksono dan Riky. Bambang mengancam bila Kamis (30/3/2017) ini, CV Tani Makmur tidak memasok pupuk ke pengecer, Bambang tak segan-segan merekomendasikan untuk mencabut izin distributor tersebut.

Bayu dan Riky hanya bisa terdiam dan mengiyakan apa yang disampaikan legislator dari Partai Golkar itu. Kasi Pembinaan Perdagangan Jasa dan Metrologi Disperindag Sragen, Joko Suranto, segera mengusulkan kepada produsen agar memberi sanksi tegas kepada CV Tani Makmur yang tidak menyediakan pupuk tepat waktu di tingkat pengecer sehingga menyulitkan petani.

“Keterlambatan pasokan pupuk ke pengecer itu karena adanya kerusakan atau error pada sistem transaksi di Produsen PT Petrokimia Gresik sejak Kamis [23/3/2017] lalu. Sistem itu baru bisa mulai hari ini [kemarin]. Kami sudah DO phonska 73 ton dan SP-36 sebanyak 60 ton. Untuk phonska akan kami kirim besok [hari ini]. Untuk yang SP-36, baru DO besok [hari ini],” ujar Bayu saat ditemui wartawan.

Advertisement

Bayu menjelaskan CV Tani Makmur melayani distribusi pupuk di Kecamatan Miri, Gondang, dan Sambirejo. Dia mengatakan distribusi di Miri sudah selesai 99%, di Gondang baru selesai 70% dan di Sambirejo selesai 75%.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif