Jogja
Kamis, 30 Maret 2017 - 04:40 WIB

PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Petani Terancam Gagal Panen Karena Tikus

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hama tikus tangkapan petani. (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Serangan hama tikus sudah berlangsung sejak tahun terakhir.

Hariajogja.com, GUNUNGKIDUL—Setelah sejumlah nyawa terenggut akibat bakteri leptospira yang ditularkan oleh tikus. Kini sebagian tanaman petani di Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipar juga mati oleh serangan tikus, sehingga petani terancam gagal panen.

Advertisement

Salah seorang petani asal Dusun Kedungkeris, Desa Kedungkeris, Slamet mengatakan, serangan hama tikus sudah berlangsung sejak tahun terakhir. Dia menghitung, dalam dua kali musim tanam telah merugi akibat serangan tikus.

Serangan hama tikus tidak hanya merusak tanaman padi, namun juga meluas ke tanaman lain seperti, jagung, kacang tanah, dan ketela. Selama dua kali musim panen tersebut dia mengaku tekor. “Kemarin saya nanam ketela, sudah hampir panen tapi pohonya malah pada rubuh dan ketelanya habis dimakan tikus,” kata dia, Rabu (29/3/2017).

Menurut Slamet, serangan hama dengan nama ilmiah muridae itu tidak hanya menjarah lahan pertanian milkinya, namun persebarannya merata. Dia tidak tahu persis jenis tikus apa yang menyerang, namun ukurannya cukup besar dan menyerang pada bagian akar tanaman.

Advertisement

Dirinya mengaku, sampai dengan saat ini pihaknya belum melaporkan serangan hama tikus kepada instansi pemerintahan terkait. Bersama dengan petanai lain, untuk mengurangi populasi spesies tersebut hanya dengan racun. “Tapi anehnya, tikus itu tidak mati. Saya juga pusing mau bagaimana lagi dengan musim tanam sekarang,” keluhnya.

Lanjutnya lagi hingga sekarang serangan hama tikus pun belum mereda. Malahan kata dia sejumlah tanaman palawija yang ditanam oleh sejumlah petani sudah mengalami serangan hama tersebut. “Kami sudah dua kali mengalami gagal panen. Semoga pemerintah turun tangan mengatasi kesulitan petani,” kata dia.

Sementara itu, Asisten II, Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Gunungkidul, Azman Latief mengatakan, secara teknis penanganan hama tikus ada di dinas pertanian dan pangan. “Namun, kami juga membidangi hal tersebut. Salah satu upaya kami adalah dengan pemberian racun tikus gratis,” ujarnya

Advertisement

Azman yang merupakan mantan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul itu menilai untuk mengatasi hama tikus yang paling efektif adalah dengan menggunakan jebakan. Tikus-tikus diberi jebakan makanan yang telah diberi racun agar populasinya berkurang.

“Dengan demikian, persebaran tikus bisa ditekan. Potensi penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh urine tikus juga dapat diantisipasi,” kata Azman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif