Jogja
Kamis, 30 Maret 2017 - 16:40 WIB

KECELAKAAN BANTUL : 4 Hari Dicari, Bocah Tenggelam di Kali Opak Ditemukan Mengambang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim SAR Gabungan mengevakuasi jasad Ali David dari Sungai Opak, Kamis (30/3/2017). (Arief Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)

Kecelakaan Bantul berupa bocah tenggelam di Kali Opak akhirnya ditemukan

Harianjogja.com, BANTUL–Setelah empat hari melakukan pencarian, Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan jasad Ali David, 22, warga RT 6 Dusun Beran, Desa Canden, Jetis yang sebelumnya hilang terseret arus Sungai Opak, Kamis (30/3).

Advertisement

Tubuh korban ditemukan mengapung di tepi sungai Opak, tepatnya di Dusun Morogaten, Desa Srihardono, Pundong yang berjarak sekitar 10 kilometer dari lokasi Tegal, tempat korban terpeleset. Saat ditemukan oleh Karjilan, pencari pasir asal Kalimampu, Seloharjo, Pundong, jasad tersebut masih mengenakan celana pendek warna biru dan kaos bergaris.

“Jenazah tersangkut batu padas,” kata Karjilan saat ditemui di lokasi sekitar ditemukannya jasad korban, Kamis (30/3/2017).

Lebih jauh, Karjilan menjelaskan, sekitar pukul 6.15 WIB, ia sudah berada di sungai datang untuk mengambil pasir. Dengan menggunakan kapal apung, dia mengambil pasir dari sisi timur menuju ke sisi barat sungai. “Biasa to, saya ambil dari seberang sini ke barat, lha sampai di tengah kok ada orang kemambang,” kisahnya.

Advertisement

Melihat ada tubuh manusia mengapung,  ia pun segera memanggil warga yang lain. Sejak awal ia memang sudah menduga mayat tersebut adalah korban Bendung Tegal. Itulah sebabnya, warga pun lantas melaporkan penemuan tersebut ke Polsek dan Tim SAR yang sejak Senin (27/3/2017) lalu melakukan pencarian. “Saya kaget, apalagi baunya sudah seperti busuk gitu,” ungkapnya.

Kabagops Polres Bantul, Kompol Jan Benjamin yang langsung datang di lokasi penemuan tersebut menyatakan bahwa jasad yang ditemukan oleh penambang pasir saat itu memang merupakan Ali David yang terpeleset di Bendung Tegal.

Dijelaskannya, untuk melakukan identifikasi dan evakuasi jasad korban pihaknya memindahkan dari sisi barat sungai ke sisi timur menggunakan kapal penambang pasir. “Di sisi barat tidak ada akses untuk evakuasi, jadi kami harus bawa ke sisi timur dulu,” jelasnya.

Advertisement

Selain identifikasi yang dilakukan oleh Tim Identifikasi Polres Bantul, petugas dari puskesmas setempat juga diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi jasad korban. Meski sama sekali tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, namun sejumlah luka terdapat di bagian kepala korban.

“Diduga, luka itu akibat benturan saat terseret arus sungai. Tadi keluarga dan Pak Dukuh [Beran] sudah membenarkan, jadi sesuai kesepakatan korban langsung dibawa ke rumah duka,” imbuh Benjamin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif