Jogja
Rabu, 29 Maret 2017 - 20:55 WIB

TUBERKULOSIS : Cegah Penularan, Dinkes Buru 85 Pasien TB di Sleman

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekitar 500 santriwan santriwati Ponpes Bina Umat, Sumberaru, Moyudan, Sleman, menerima sosialisasi terkait TB, Rabu (29/3/2017). (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Tuberkulosis perlu segara disembuhkan agar tidak menular.

Harianjogja.com, SLEMAN — Berdasarkan data yang dimilik Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, tercatat angka penderita Tuberkulosis (TB) di Sleman mencapai ratusan yang terdeteksi.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Nurulhayah mengatakan berdasarkan survei 2013 lalu ada 217 penderita TB pada setiap 100.000 penduduk. Sementara di Sleman, pada 2016 lalu baru tercatat sebanyak 347 penderita TB.

“Baru tercatat sebanyak 14,80 persen, artinya masih ada 85 persen penderita TB yang harus kami temukan,” kata dia saat dijumpai pada peringatan hari TB sedunia yang jatuh 24 Maret lalu di Pondok Pesantren Bina Umat Moyudan, Rabu (29/3/2017).

Nurulhayah menyampaikan hal tersebut menjadi PR bagi pemerintah kabupaten untuk memberantas habis penyakit menular TB. Selama ini pemerintah pun menghadapi kendala dalam menemukan penderita penyakit tersebut. Hal ini disebabkan masyarakat dinilai kurang mampu untuk menyadari pentingnya pengetahuan terhadap TB. Masyarakat yang tidak paham pengetahuan terkait TB akan sulit untuk berobat apabila terjangkit, sedangkan bagi masyarakat yang tau dirinya terjangkit TB ada stigma negatif yang beredar di masyarakat.

Advertisement

Stigma negatif yang berkembang tersebut yakni rasa takut disingkirkan, dikucilkan dari lingkungan masyarakat. Sehingga, penderita merasa malu dan enggan untuk memeriksakan diri ke petugas pelayanan kesehatan.

“Hal ini kalau dibiarkan maka penderita tidak akan sembuh, penyakitnya justru semakin terus menular,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif