Jogja
Rabu, 29 Maret 2017 - 21:55 WIB

TRANS JOGJA : Operasional 17 Jalur, Terganjal Kekurangan Bus

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus baru Trans Jogja berwarna biru siap mengaspal, Rabu (25/5/2016). (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)

Trans Jogja diharapkan dapat melayani 17 jalur.

Harianjogja.com, JOGJA – Rencana pengoperasian 17 jalur Trans Jogja bagai buah simalamakama. Satu sisi Pemda DIY dan operator Trans Jogja telah menggaungkan komitmen untuk merombak besar-besaran per 1 April 2017 sekaligus penambahan dari delapan menjadi 17 rute. Di sisi lain, kebutuhan bus yang layak jalan dan nyaman ternyata masih jauh dari ideal. Apalagi, sebanyak 29 armada milik PT Jogja Tugu Trans (JTT) yang telah usang harus ditarik dari peredaran oleh PT Anindya Mitra Internasional (AMI) selaku operator bus rapid trans (BRT) di Kota Jogja.

Advertisement

Baca Juga : TRANS JOGJA : Sopir Ugal-ugalan Tak Akan Direktrut, Setuju?

Direktur PT AMI Dyah Puspitasari mengakui, untuk April 2017 belum bisa secara full dapat memenuhi 17 trayek sesuai rencana awal. Karena ada 29 unit armada Trans Jogja milik PT JTT yang dengan sangat terpaksa harus ditarik dari peredaran per 1 April 2017 karena sudah tidak layak jalan.

“Ya ada beberapa yang mundur, jadi tidak full semuanya 128 [bus] tidak bisa, karena [penarikan 29 bus tidak layak jalan milik] dari JTT itu to,” ungkapnya, Rabu (29/3/2017).

Advertisement

Dalam pengelolaan Trans Jogja, melalui SK Gubernur Pemda DIY menugaskan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT AMI sebagai operator. Karena tidak memiliki izin trayek, PT AMI menggandeng perusahaan jasa transportasi yang sudah memiliki izin trayek, dalam hal ini PT JTT sebagai mitra. Tak ingin didepak sebagai mitra BUMD, PT JTT berupaya membenahi diri dengan berkomitmen melakukan pengadaan bus baru pada 2017 dan mengikhlaskan 29 unit bus lawas ditarik dari jalanan.

Dyah menambahkan, pengoperasian 17 rute tetap menunggu keputusan dari Dinas Perhubungan DIY karena pihaknya hanya sebagai pelaksana. Prinsipnya, kapanpun pengoperasian 17 trayek di bulan April 2017 PT AMI siap melaksanakan. Tetapi, ia menggarisbawahi, belum semua jalur dapat dilayani dengan jumlah bus yang ideal karena masih kekurangan armada.

“Kalau [pengoperasian 17 jalur di bulan] April jelas [dilakukan], cuma kalau yang tambahannya berapa [armada] untuk [ditaruh] di trayek mana itu [PT AMI belum mendapat informasi dari Dishub DIY], harus saat H-1 baru dapat informasi. 29 [armada] milik JTT juga jadi ditarik tanggal 1 [April], kalau itu iya , maka kami jalankan yang baru karena 29 itu sudah tidak layak,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif