Sport
Rabu, 29 Maret 2017 - 04:00 WIB

ROK CLUB 2017 : Diptya Oktadewa Berprestasi Lagi, Dapat Predikat Si Jago Menyalip

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembalap muda Solo, Diptya Oktadewa (empat dari kiri) meraih juara kedua dalam kejuaraan karting internasional Rok Club 2017 kategori Senior GP Open di Kranji, Singapura, Minggu (26/3/2017). (Istimewa)

Rok Club 2017 diwarnai dengan pembalap muda solo yang berprestasi.

Solopos.com, SOLO – Diptya Oktadewa seperti tak bosan menunjukkan sinarnya di kejuaraan karting internasional Rok Club 2017. Setelah menjuarai seri balapan perdana di Sirkuit Sentul, Bogor, akhir Februari lalu, pembalap muda asal Solo ini mampu menggapai posisi runner up di seri kedua yang digelar di Sirkuit KF-1, Kranji Singapura, 25-26 Maret 2017. Bocah 14 tahun ini bahkan punya predikat baru yakni si jago menyalip.

Advertisement

Pembalap yang akrab disapa Dio ini harus mengawali start dari urutan tujuh setelah mengalami problem settting-an mobil di fase heat (fase setelah kualifikasi untuk menentukan posisi start di balapan final). Tim Respon Motorsport sempat pesimistis Dio mampu kembali meraih podium seperti di Sentul. Namun masalah itu justru menjadi berkah terselubung bagi siswa SMPN 4 Solo ini.

Dio menunjukkan keberanian dengan menyalip satu demi satu pembalap yang ada di depannya. Trek yang mengering setelah sebelumnya diguyur hujan membuat Dio leluasa melakukan overtake. Padahal saat itu Dio bertarung di kelas Senior GP Open yang diisi pembalap berpengalaman dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Taiwan hingga Australia. Dio hanya gagal menyalip Larry Tan asal Singapura yang akhirnya menjadi juara seri.

“Dio sampai diberi gelar The Most Overtake [pembalap yang paling banyak menyalip di lintasan]. Ada lima driver yang kena overtake Dio di balapan kemarin,” ujar Mentor Dio, Dicky Septiawan, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (28/3/2017).

Advertisement

Perkembangan pembalap yang digadang-gadang menjadi The Next Rio Haryanto ini bisa dibilang sangat pesat. Seri kedua di Singapura menjadi lompatan besar Dio dari yang sebelumnya mengikuti kelas nonseeded (nonunggulan) menjadi kelas Senior GP Open.

Dio bahkan hanya satu strip di bawah Keanon Santoso di klasemen sementara Rok Cup zona Asia (seri Singapura belum dihitung). Keanon adalah pembalap muda Indonesia yang kini berlaga di Formula 4 South East Asia Championship. Keanon digadang-gadang menjadi pembalap Formula 1 lima tahun lagi.

“Klasemen selepas seri Singapura belum keluar, sementara Dio berada di peringkat sembilan zona Asia. Kalau melihat hasil di seri kemarin, besar kemungkinan posisi Dio naik,” tutur Dicky.

Advertisement

Performa Dio yang kian moncer membuat Respon Motorsport makin serius dalam pengembangan mobil gokart. Tim asal Indonesia itu bahkan berencana memberi mobil baru bagi Dio. “Mobil yang lama sudah kurang optimal untuk menunjang kemampuan Dio. Idealnya sasis gokart memang setahun sekali ganti,” ucap Dicky. Dio akan kembali membalap di seri ketiga Rok Cup di Sirkuit Sentul, 15-16 April.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif