News
Rabu, 29 Maret 2017 - 11:15 WIB

PPDB 2017 : Pemkot Solo Usulkan Kuota Siswa Gakin 30% untuk SMA/SMK

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja mengaspal jalan di lingkungan Pasar Klewer Solo, Selasa (28/3/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Koran Solo) 

PPDB 2017 untuk SMA/SMK di tangan Pemprov.

Solopos.com, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengusulkan kuota sebesar 30 persen untuk siswa dari keluarga miskin (gakin) dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Tahun Pelajaran 2017/2018. Usulan tersebut diajukan melalui surat resmi yang dilayangkan Pemkot kepada Gubernur Jawa Tengah.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Etty Retnowati, ketika dimintai konfirmasi, Selasa (28/3/2017), menjelaskan surat tersebut sudah disampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Namun Etty mengatakan, itu hanya sebatas usulan mengingat pengelolaan SMA/SMK saat ini di tangan Pemprov.

“Ya semoga nanti dikabulkan. Sebab kami berharap anak-anak dari keluarga tidak mampu di Solo bisa mengenyam pendidikan. Tentunya kalau Pemprov menyetujui, akan dibuatkan pergub (peraturan gubernur) dan itu pasti juga diberlakukan untuk kabupaten atau kota lain,” ujar Etty, Selasa.

Selain mengusulkan kuota siswa gakin, Disdik juga mengusulkan adanya kelas olahraga serta agar dalam PPDB nanti tetap mengakomodasi siswa berprestasi, baik akademik maupun nonakademik.

Advertisement

Etty mengungkapkan sebenarnya Pemkot juga ingin mengajukan usulan untuk kuota siswa luar kota. Namun hal itu urung dilakukan, mengingat PPDB yang akan dilaksanakan Pemprov bakal menerapkan sistem online, baik untuk SMA maupun SMK.

“Kalau dulu PPDB SMK di Solo kan masih offline. Nah sesuai rencana Pemprov, PPDB online nanti untuk SMA maupun SMK. nanti pakai online. Kami belum tahu pasti pelaksanaannya nanti seperti apa,” ungkap dia.

Selain itu, Pemkot juga masih mempertimbangkan adanya sekolah negeri di Solo yang pada masa PPDB biasanya masih sangat minim jumlah pendaftarnya. Dia mencontohkan, SMA Negeri (SMAN) 8 Solo, yang setiap tahunnya para pendaftarnya justru lebih banyak dari luar kota.

Advertisement

Jika kuota siswa luar kota diterapkan, tentunya hal itu akan diberlakukan untuk semua sekolah, termasuk di sekolah yang kurang diminati sehingga ada kekhawatiran sekolah tersebut minim siswa.

“Dengan pertimbangan itu, kami tidak jadi mengusulkan kuota luar kota. Tapi kami berharap Pemprov dapat mempertimbangkan adanya kuota siswa luar kota tersebut,” imbuhnya.

Terkait kuota siswa gakin dalam PPDB SMA/SMK, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Gatot Bambang Hastowo, pernah menyampaikan persiapan pelaksanaan PPDB online masih dimatangkan. Sejauh ini pihaknya baru meminta masukan dari seluruh kabupaten atau kota terkait mekanisme PPDB siswa gakin. Pihaknya belum bisa memastikan persentasenya.

“Sesuai ketentuan memang minimal 20 persen kuotanya [kuota siswa gakin]. Tapi ada juga yang mengusulkan 30 persen. Ya, akan kami cari jalan tengah berapa kuotanya dan bagaimana mekanismenya,” terang Gatot saat acara Kunjungan Kerja Wakil Gubernur Jawa Tengah dalam rangka Pembinaan Kepala SMA, SMK, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kepala Badan Pengendali Pendidikan Menengah Kejuruan (BP2MK) Wilayah III (Soloraya) di SMA Negeri (SMAN) 1 Solo, Rabu (15/3/2017) lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif