SOLOPOS.COM - Aksi aktivis Walhi Sumsel dan Masyarakat Palembang Peduli Kendeng di simpang lima DPRD Sumatra Selatan, Palembang, Sabtu (23/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)
Pabrik Semen bakal mengeksplorasi gamping Pati.
Aktivis Walhi Sumsel dan Masyarakat Palembang Peduli Kendeng menggelar aksi pasung kaki dengan semen di simpang lima DPRD Sumatra Selatan, Palembang, Sabtu (23/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)
Penolakan atas pembangunan dan operasional pabrik PT Semen Indonesia di Rembang yang bakal mengeksplorasi gamping Pegunungan Kendeng di eks Keresidenan Pati, Jawa Tengah (Jateng) bukan hanya ditolak warga sekitar. Ancaman kerusakan lingkungan membuat penolakan meluas hingga warga kota dan pulau lain di Indonesia, termasuk warga pencinta kelestarian lingkungan hidup di Palembang, Sumatra Selatan.
Aksi menolak pabrik semen di Rembang yang mengancam kelestarian Pegunungan Kendeng di eks Keresidenan Pati, Jateng di simpang lima DPRD Sumatra Selatan, Palembang, Sabtu (23/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)
Sejumlah aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatra Selatan dan Masyarakat Palembang Peduli Kendeng, Sabtu (23/3/2017), menggelar bahkan melakukan aksi cor kaki sebagaimana dilakukan warga Kendeng dan Pati di depan Istana Kepresidenan Jakarta, pekan lalu. Aksi pasung kaki dengan semen itu mereka lakukan di simpang lima DPRD Sumatra Selatan, Palembang.
Dalam aksi tersebut, para aktivis peduli kelestarian lingkungan hidup itu menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya Ny. Patmi yang gugur setelah beraksi menolak eksplorasi gamping Pegunungan Kendeng, eks Keresidenan Pati, Jateng di Istana Kepresidenan Jakarta. Mereka juga menuntut penghentian pembangunan pabrik semen di Rembang.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
