Jogja
Selasa, 28 Maret 2017 - 02:19 WIB

WISATA BANTUL : Joglo Parangtritis Malah Merugikan Dispar hingga Ratusan Juta Rupiah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sampah plastik dan beragam jenis sampah lain yang ditinggalkan pengunjung usai malam pergantian tahun baru maupun saat liburan, berserakan di Pantai Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul. Minggu (1/2/2017). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Bantul dilengkapi fasilitas penunjang tetapi malah merugikan

Harianjogja.com, BANTUL--Tak banyak hasilkan kontribusi pendapatan, sejumlah aset sebabkan Dinas Pariwisata merugi hingga ratusan juta rupiah. Beberapa di antara aset tersebut adalah Gua Cerme dan Joglo Parangtritis.

Advertisement

Diakui Sekretaris Dinas Pariwisata Jati Bayubroto, dari kedua titik aset itu, Joglo Parangtritislah yang paling disayangkannya. Kepada Harianjogja.com, Minggu (26/3/2017), mantan Camat Banguntapan itu mengaku kontribusi dari Joglo Parangtritis untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bantul setiap tahunnya sekitar Rp3,5 juta hingga Rp3,8 juta saja.

“Targetnya setiap tahun sangat kecil. Untuk tahun ini saja, cuma ditarget Rp4,5 juta saja,” katanya.

Padahal, tambah Jati, potensi Joglo Parangtritis terbilang cukup besar untuk dikembangkan. Selain terdapat joglo, di sekitarnya terdapat beberapa kamar.

Advertisement

Jati mengatakan, animo penyewa joglo itu terbilang cukup tinggi. Namun, dengan tarif yang hanya Rp50.000 per 6 jam, dimana penyewa tak hanya mendapatkan fasilitas joglo saja, melainkan semua fasilitas yang ada termasuk kamar, menurut Jati, terlalu murah.

Padahal, setiap tahunnya, pihak Dispar harus menyiapkan anggaran mencapai ratusan juta lebih untuk perawatan dan biaya operasional Joglo Parangtritis itu. Anggaran itu disiapkannya untuk pembayaran listrik, telepon, air, hingga honor petugas jaga.

Rencananya, mulai tahun ini pihaknya akan melakukan kajian terhadap pengembangan beberapa destinasi wisata. Termasuk di antaranya adalah Joglo Parangtritis itu. Kajian itu lebih terkait pada penataan fasilitas, terutama tingkat kelaikan ruangan di sekitar joglo itu. “Sehingga ke depannya bisa kami pakai sebagai semacam wisma,” kata Jati.

Advertisement

Hal itu menjadi bagian dari rencana besar Dinas Pariwisata untuk segera mewujudkan konsep Wisata Malam Parangtritis. Penataan sejumlah aset wisata, menurutnya perlu dilakukan sebagai percontohan bagi warga pengelola pariwisata di sekitarnya. “Citra kawasan pantai selama ini masih negatif. Dengan konsep Wisata Malam Parangtritis itu, saya harap bisa mengubah citra itu,” tegas Jati.

Terkait hal itu, Kepala Bidang Aset Sri Suprihartini menegaskan, pihaknya kini masih terus melakukan pendataan sekaligus evaluasi terhadap aset-aset milik Pemkab Bantul. Dari hasil evaluasi itulah nantinya baru bisa diketahui sikap Pemkab Bantul terhadap sejumlah aset yang dinilai sebagai proyek rugi tersebut. “Sekarang kami belum bisa bicara banyak. Kami masih terus mendata,” katanya saat ditemui sebelumnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif