News
Selasa, 28 Maret 2017 - 14:45 WIB

Sempat Jadi Kelompok Militan Terkaya, Kini ISIS Mulai Bangkrut

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mantan Menteri Keuangan Irak Hoshyar Zebari yang mengklaim ISIS hampir bangkrut. (Express.co.uk)

Kelompok militan ISIS yang sempat kaya raya kabarnya mulai bangkrut.

Solopos.com, BAGHDAD – Mantan Menteri Keuangan Irak, Hoshyar Zebari, mengklaim kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) nyaris bangkrut. Salah satu kelompok militan paling berbahaya di dunia itu kini tengah berusaha mengumpulkan banyak uang demi membayar para anggota.

Advertisement

Menurut Zebari, pada mulanya ISIS memang merupakan kelompok militan terkaya di dunia. Namun, seiring dengan perang yang bergejolak, mereka pun mulai mengalami kesulitan keuangan. Beberapa waktu lalu, mereka berhasil menguasai sejumlah ladang minyak di wilayah utara Irak. Namun, karena terdesak, mereka pun membakar ladang tersebut untuk menyelamatkan diri dari serangan musuh.

Zebari menduga penyelundupan minyak ini merupakan sumber pendapatan paling besar bagi ISIS. Selain itu, demi mendapat keuntungan, mereka pun memungut pajak yang sangat tinggi kepada penduduk di wilayah tersebut. Semua itu dilakukan demi menutup pengeluaran mereka yang diperkirakan mencapai US$5 juta setara dengan Rp66 miliar setiap hari.

“Mereka sempat menjadi organisasi yangsangat kaya. Mereka memungut pajak dari setiap bisnis yang dilakukan penduduk. Mereka juga merampok uang dari beberapa bank di Irak. Tapi, sekarang mereka mulai bangkrut. Kekalahan di medan tempur membuat kondisi keuangan mereka menipis,” tutur Zebari seperti dilansir Express, Selasa (28/3/2017).

Advertisement

Lebih lanjut, Zebari mengatakan saat ini ISIS tengah berada dalam kondisi buruk. Sebab, kini, mereka tak lagi memiliki tanah Mosul yang dikuasai selama bertahun-tahun. Serangan yang dilakukan oleh gabungan tentara Irak dan Amerika Serikat terpaksa membuat mereka pergi meninggalkan Mosul.

Senada dengan Zebari, Bill Durodie, Ketua Hubungan Internasional di Bath University, Inggirs, mengatakan ISIS telah putus asa. Saat ini, mereka memilih meninggalkan Irak demi menyusun strategi baru.

“Kami melihat mereka (ISIS) putus asa. Kendati demikian, bisa saja saat ini mereka tengah memikirkan cara untuk kembali menyerang. Kita tentu perlu lebih waspada dengan mereka,” tutur Durodie.

Advertisement

Sementara itu, kehidupan masyarakat Mosul saat ini berangsur membaik setelah kelompok ISIS pergi dari wilayah mereka. Pertempuran yang terjadi di Mosul memang membuat banyak bangunan hancur. Namun, hal itu tak membuat penduduk putus asa. Mereka tampak bahagia bisa kembali ke rumah yang selama ini ditinggalkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif