Jatim
Selasa, 28 Maret 2017 - 20:05 WIB

PASAR TRADISIONAL PONOROGO : Pasar Legi Selatan akan Dirombak Jadi Pasar Semimodern

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi Pasar Legi Selatan Ponorogo. Foto diambil belum lama ini. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Pasar tradisional Ponorogo, Pemkab berencana membangun kembali Pasar Legi Selatan dengan konsep semimodern.

Madiunpos.com, PONOROGO — Pemerintah Kabupaten Ponorogo berencana membangun Pasar Legi Selatan menjadi pasar semimodern dengan konsep berbeda. Pembangunan ini supaya pasar tersebut bisa ramai pembeli.

Advertisement

Saat ini, Pasar Legi Selatan yang berada di tengah kota itu seperti pasar yang mati suri, hampir separuh kios dan los ditinggal pedagang karena sepinya pembeli. Hampir setiap hari sejak lima tahun lalu pasar tersebut minim pengunjung.

Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Ponorogo, Fitri Nurcahyo, mengatakan Pemkab Ponorogo berencana merenovasi Pasar Legi Selatan pada 2018. Saat ini, Pemkab telah mengusulkan anggaran untuk renovasi pasar tersebut ke pemerintah pusat senilai Rp10 miliar.

Advertisement

Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Ponorogo, Fitri Nurcahyo, mengatakan Pemkab Ponorogo berencana merenovasi Pasar Legi Selatan pada 2018. Saat ini, Pemkab telah mengusulkan anggaran untuk renovasi pasar tersebut ke pemerintah pusat senilai Rp10 miliar.

Dia menuturkan Pasar Legi Selatan akan dibangun dengan konsep seperti pasar semimodern dengan beragam barang yang dijual. Pasar tersebut akan tetap terdiri atas dua lantai. Lantai I untuk pedagang lama atau pasar kain. Sedangkan lantai II yaitu untuk barang elektronik maupun handphone.

“Ini sudah kami usulkan, semoga tahun depan bisa terealisasi. Jadi nanti yang lantai II akan dibangun kios-kios untuk jual barang elektronik maupun konter HP. Selain itu, nantinya juga ada pusat kuliner di lantai II,” jelas dia kepada Madiunpos.com saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/3/2017).

Advertisement

Sepinya pembeli berimbas pada pendapatan dari retribusi pedagang pasar karena banyak pedagang yang memilih tidak berjualan. Dia menyampaikan setiap tahun Pemkab merugi hingga puluhan juta rupiah akibat kondisi tersebut.

Dia menambahkan dengan adanya perbaikan gedung dan konsep pasar diharapkan bisa mendongkrak pendapatan dari retribusi pedagang. “Kondisi pasarnya memang terlihat kumuh karena minim pencahayaan dan lembap. Perlu ada perbaikan atap pasar, semisal diganti dengan atap yang transparan sehingga sinar matahari bisa masuk ke dalam pasar,” terang dia.

Menurut dia, Pasar Legi Selatan sebenarnya memiliki potensi perdagangan yang cukup bagus karena lokasinya berada di tengah kota. Dibutuhkan penataan ulang supaya pasar tersebut bisa tetap eksis.

Advertisement

Kepala Pasar Legi Songgolangit, Sigit Priyono, menuturkan saat ini hanya sebagian pedagang yang bertahan berjualan di pasar tersebut. Dia mengakui kondisi ini mempersulit petugas penarik retribusi di pasar itu.

Sigit menyampaikan kondisi sepi itu terkadang membuat pedagang tidak mau membayar retribusi yang sesuai dengan aturan. Dia mencontohkan pedagang yang memiliki los berjulan enam meter hanya mau membayar empat meter.

“Kasus seperti itu sering terjadi. Akhirnya petugas yang mengalah karena juga kasihan melihat pedagang yang tidak mendapatkan uang dari hasil jualannya,” kata dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif