Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.
Solopos.com, SOLO — Kota Solo dinilai makin rawan bencana, khususnya bencana banjir. Jika dahulu penanganan banjir hanya difokuskan di bantaran Sungai Bengawan Solo, kini hampir semua sungai yang melintas di Kota Bengawan berpotensi menimbulkan banjir.
Kabar ini menjadi salah satu berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (27/3/2017). Selain berita ini, realisasi program tax amnesty di Solo hingga simulasi bencana untuk difabel menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini.
Simak cuplikan berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin, 27 Maret 2017;
Simak cuplikan berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin, 27 Maret 2017;
PENGAMPUNAN PAJAK: Sepekan, Uang Tebusan Tembus Rp15 Miliar
Sepekan menjelang ditutup, wajib pajak yang memanfaatkan tax amnesty atau pengampunan pajak meningkat tajam. Nilai uang tebusan mengalami kenaikan signifikan selama enam hari terakhir, yakni sekitar 40,5%.
“Semakin mendekati hari penutupan pelaksanaan tax amnesty, semakin banyak wajib pajak [WP] yang memanfaatkan. Antrean pun terus bertambah setiap hari. Saat ini antrean sekitar 150 orang-200 orang per hari tapi jumlah ini kami yakin akan terus bertambah,” ungkap Eko saat ditemui Espos, Minggu.
Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/
POTENSI BENCANA: Solo Makin Rawan Banjir
Kota Solo dinilai makin rawan bencana, khususnya bencana banjir. Jika dahulu penanganan banjir hanya difokuskan di bantaran Sungai Bengawan Solo, kini hampir semua sungai yang melintas di Kota Bengawan berpotensi menimbulkan banjir.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Rehab dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Solo, Bambang Edi Santoso, di sela-sela acara Sosialisasi Sumber Daya Manusia (SDM) Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Pelatihan Dapur Umumdi Kompleks Taman Makam Pahlawan Kusuma Bakti di Jurug, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Minggu (26/3).
Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/
SIMULASI BENCANA DIFABEL: Agar Tak Lagi Dicap Kalangan Rentan
Sirene tanda bahaya meraung-raung di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso, Jl. Tentara Pelajar, Jebres,
Solo, Minggu (26/3) pagi. Para penghuni asrama putra dan putri di balai itu bergegas menuju titik kumpul melalui jalur evakuasi.
Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/