News
Senin, 27 Maret 2017 - 22:27 WIB

PILKADA JAKARTA : Mau Dipecat Anies, Ahok: yang Berhentikan Saya Warga Jakarta

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) vs Anies Baswedan. (Twitter)

Debat tak resmi di Mata Najwa menjelang putaran kedua Pilkada Jakarta berlangsung panas. Anies bahkan mengatakan akan memberhentikan Ahok.

Solopos.com, JAKARTA — Dua orang yang akan bertarung di putaran kedua Pilkada Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan, dipertemukan dalam Mata Najwa Metro TV, Senin (27/3/2017) malam. Meskipun acara itu untuk adu gagasan, keduanya terlibat dalam adu argumen sengit termasuk dalam pembawaan personal.

Advertisement

Seperti dalam debat-debat resmi yang digelar KPU DKI Jakarta, lagi-lagi pembawaan Ahok yang sering dipersepsikan sering marah dan memecat anak buah menjadi sasaran. Anies berupaya mengeksploitasi persepsi itu dan menghasilkan perdebatan seru yang juga ditanggapi dengan argumen balasan dari Ahok.

Hal itu terjadi saat host Mata Najwa, Najwa Shihab, melontarkan pertanyaan tentang persepsi publik terhadap kedua calon. Ahok diminta menanggapi persepsi masyarakat bahwa dirinya memiliki sifat suka marah dan sering memecat anak buah. “Apakah itu benar?” tanya Najwa.

“Tergantung, mirip-mirip,” jawab Ahok. “Kita pecat anak buah karena kerjanya enggak bener. Itu ada sistemnya, ada kontraknya, indikator kinerjanya, kalau enggak baik ya terpaksa dia tersingkir. Jadi ada sistemnya, bukan asal pecat-pecat. Tapi kalau tidak bener ya pecat,” jelas Ahok.

Advertisement

Najwa melemparkan pertanyaan kepada Anies apakah dirinya berani memecat para pejabat di Pemprov DKI seperti yang dilakukan rival politiknya itu. Pasalnya, hal ini merujuk pada persepsi bahwa Anies tidak berani memecat. Anies menanggapinya dengan cara menyinggung Ahok.

“Saya sedang mau berhentikan Pak Ahok jadi gubernur, apalagi sama anak buahnya,” katanya. “Pak Basuki diberikan anggaran, hanya 70% yang terealisasi. Kasihan warga Jakarta tidak dapat 30%-nya. Betapa tidak efektifnya kepemimpinan ini. Tapi nanti kita lakukan dengan cara yang benar.”

Ucapan Anies disambut Ahok dengan tawa. Saat diberi waktu untuk menanggapi pernyataan bahwa Anies akan memberhentikan dirinya, Ahok membalasnya dengan mengkritik ucapan itu. “Kalau mau pecat saya, bukan Pak Anies [yang melakukannya], tapi tergantung warga Jakarta,” kata Ahok.

Advertisement

Menurutnya, jika Anies hendak memberhentikan dirinya sebagai Gubernur, maka itu dilakukan bukan sebagai calon gubernur, melainkan sebagai rakyat DKI. “Pak Anies, kl mau pecat saya bukan sebagai Pak Anies, tapi sebagai warga Jakarta.”

Menanggapi kritikan Anies yang kembali menyoroti penyerapan anggaran yang hanya 70%, Ahok mengaku penyerapan anggaran yang rendah lebih baik daripada bocor dicuri pihak-pihak tak bertanggungjawab. Dia pun menganggap hal itu justru bisa menghemat anggaran karena pembangunan tetap bisa berjalan.

“Bagi awam tampaknya penghematan. Tapi kalau dipikir, yang bikin rencana anggaran itu siapa? Gubernur dan DPRD. Kalau mau menghemat, ya harusnya disusun dari awal,” sergah Anies.

“Pak Anies gini. Dulu sebelum e-budgeting, dulu ada 70 item, tidak bisa kontrol penggunaan anggarannya. Gara-gara itu saya mau dipecat DPRD, 2015. Nah, saya ingat Jakarta selama bertahun-tahun itu terlalu boros,” balas Ahok.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif