Jogja
Senin, 27 Maret 2017 - 11:42 WIB

PERTANIAN SLEMAN : Harga Salak di Petani Hanya Rp900 Per Kg

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salak pondoh andalan Kabupaten Sleman (ilustrasi)

Pertanian Sleman untuk komoditas salak masih kesulitan memasarkan hasil

Harianjogja.com, SLEMAN—Petani salak di Dusun Gabugan, Desa Donokerto, Turi masih belum beranjak dari kesulitan pemasaran hasil panen salak sejak dahulu. Hasilnya, petani belum dapat menikmati hasil panen yang mewah dari hasil penjualan salak saat panen.

Advertisement

Salah satu petani di Dusun Gabugan, Widodo mengatakan selama ini hasil panen salak belum dapat memberikan hasil yang istimewa baginya dan sejmlah petani salak. Terlebih saat panen penjualan salak dinilai masih sangat anjlok.

“Harganya pada saat panen raya sangat rendah, itu masih menjadi salah satu persoalan sejak dulu belum terpecahkan,” kata Widodo.

Widodo menjelaskan, selama ini ia masih belum dapat memasarkan salak dengan maksimal. Selama ini ia dan para petani lainnya hanya sebatas menjual hasil panen kepada tengkulak saja. Dengan banyaknya petani yang melakukan panen, otomatis harga jual salak masih sangat rendah.

Advertisement

Widodo menyebutkan harga yang diambil setiap satu kilogram salak yakni Rp900 hingga Rp2.500. Tentu harga yang sangat kecil dibandingkan biaya yang dikeluarkan saat masa tanam, perawatan, hingga masa panen.

Ia mengaku kelompoknya telah melakukan konsultasi berulang kepada sejumlah pihak. Yakni mulai dari penyuluh pertanian hingga dinas pertanian. Namun hasilnya nihil, setiap tahun dua kali masa panen ia tak dapat melakukan sesutu yang baru.

Beberapa waktu yang lalu sempat ia mendapat solusi terkait pemasaran salak. Salah satunya yakni dengan melakukan inovasi terbaru berupa membuat olahan makanan dari buah salak. Berbagai macam olahan salak seperti keripik salak, dodol, coklat hingga kopi biji salak menjadi inovasi untuk meningkatkan hasil jual buah salak.

Advertisement

“Namun akhirnya tak bertahan lama, biaya produksinya juga tak sebanding dengan pendapatannya,” kata dia.

Ia pun hanya berharap pemerintah terkait dapat menjebol solusi bagi keresahan yang seperti tak berujung sejak lama tersebut. Harapan para petani yakni hanya ingin meningkatkan harga jual salak yang dipanen saat bersama-sama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif