Soloraya
Senin, 27 Maret 2017 - 04:00 WIB

Pemuda Sragen Bagikan 1.000 Masker Bagi Pengguna Jl HOS Cokroaminoto

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekelompok pemuda di Sragen membagikan 1.000 masker untuk pengguna jalan di Jl HOS Cokroaminoto, Sragen, Jumat (24/3/2017). (M Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Sekelompok pemuda di Sragen membagikan 1.000 masker untuk pengguna jalan di Jl HOS Cokroaminoto, Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah kendaraan berat melintasi Jl. Hos Cokroaminoto, Sragen, Jumat (24/3/2017). Deru roda-roda kendaraan itu menghasilkan debu yang kelewat pekat. Debu itu membuat jarak pandang terbatas.

Advertisement

Debu itu juga mengotori permukaan jalan, trotoar dan emperan rumah warga. Beberapa pengendara motor terpaksa menyekap hidung dan mulutnya dengan telapak tangan kiri, sementara tangan kanannya mengendalikan setang kendaraan.

Tak jauh dari Tugu Adipura, sekelompok anak muda berdiri di tengah jalan. Mereka seolah tahu permasalahan yang dihadapi oleh pengguna jalan yang melintasi Jl. Hos Cokroaminoto yang menghubungkan Ring Road Selatan Sragen.

Para pemuda itu tahu apa yang dibutuhkan oleh pengguna jalan. Mereka butuh masker untuk melindungi diri dari paparan debu. “Terima kasih maskernya,” kata seorang pengendara motor Honda Supra kepada para pemuda itu.

Advertisement

Jl. Hos Cokroaminoto merupakan satu dari sejumlah ruas jalan di Sragen yang mengalami rusak parah. Kerusakan jalan itu sempat membuat warga jengkel. Mereka memprotes kerusakan jalan itu dengan menanam pohon pisang beberapa waktu lalu. Kerusakan jalan itu mendapat reaksi dari Pemkab Sragen.

Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati lalu mengajak ribuan pegawai negeri sipil (PNS) Sragen menutup lubang jalan itu dengan pasir, batu (sirtu) dan tanah padas. Aksi menutup lubang jalan itu diperkirakan menelan dana hingga Rp1 miliar.

Aksi penutupan lubang jalan dengan sirtu dan tanah padas itu justru menghadirkan masalah baru bagi pengguna jalan dan warga sekitar. “Penutupan lubang jalan dengan sirtu dan tanah padas itu bukan solusi yang tepat. Debu jalanan itu tak hanya mampu mengotori bagian depan rumah. Bagian dalam rumah saya juga kotor,” kata Agus Kenthus, 50, warga yang tinggal di Jl. Hos Cokroaminto kala berbincang dengan Solopos.com di lokasi.

Advertisement

Sekelompok pemuda yang membagikan masker secara gratis kepada pengguna jalan itu bergerak atas inisiatif sendiri. Mereka prihatin dengan banyaknya debu yang beterbangan di jalan raya sehingga mengganggu kenyamanan pengguna jalan dan warga sekitar.

“Ini adalah gerakan solidaritas kami selaku warga Sragen. Kami merasa kasihan dengan pengguna jalan dan warga sekitar yang terdampak debu jalanan. Oleh sebab itu, kami iuran untuk membeli 1.000 masker untuk dibagikan kepada pengguna jalan dan warga sekitar,” kata koordinator aksi Dorman Meison Damanik.

Selain di Jl. Hos Cokroaminoto, aksi bagi-bagi masker itu juga dilakukan sekelompok pemuda itu di Jl. Raya Sukowati dan Jl Agus Salim atau di Ring Road Selatan. Di jalan itu, kerusakan jalan tergolong cukup parah. Upaya penutupan lubang jalan dengan sirtu dan tanah padas seakan tidak berguna. Pasalnya, lubang jalan itu kembali muncul karena sirtu dan tanah padas sudah bertebaran ke mana-mana.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif