Jogja
Senin, 27 Maret 2017 - 19:20 WIB

Kalasan Membangun Mental Anak dengan Gerbang Asa

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kecamatan Kalasan Sleman bertekad mewujudkan sebagai Kecamatan layak anak

 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN– Kecamatan Kalasan Sleman bertekad mewujudkan sebagai Kecamatan layak anak. Berbagai upaya dikakukan salah satunya bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat, swasta dan dunia pendidikan sesuai ketugasan masing-masing.

Camat Kalasan Tina Hastani mengatakan, pemerintah pusat mencanangkan revolusi mental. Oleh karenanya, keluarga, sekolah, masyarakat dan masjid merupakan empat pilar pembangunan karakter dan mental anak bangsa.

Untuk itu Kecamatan Kalasan mencanangkan Gerbang Asa. “Kami mencanangkan program Gerbang Asa yakni gerakan membangun karakter anak bangsa menuju Kalasan Layak Anak,” katanya, Minggu (26/3/2017).

Advertisement

Pemcanangan tersebut diawali dengan pengecatan tembok yang dicoret coret aksi vandalism oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Salah satunya di tembok makam Sorogenen. Pengecetan tersebut secara simbolis diawali oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, dilanjutkan oleh masyarakat untuk mengecat agar besih kembali dari aksi vandalisme.

Aksi gotong royong penghapusan aksi vandalisme ini juga dilakukan secara serempak di wilayah Kalasan oleh masyarakat dan anak-anak sekolah.

Dalam kesempatan pencanangan program Gerbang Asa di Halaman Kantor Kecamatan Kalasan Bupati Sleman yang didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  Mafilinda Nuraini, juga menandatangani pencanangan Program Kalasan menuju ramah anak dan Kalasan mengaji, gerakan masyarakat Maghrib mengaji.

Advertisement

Menurut Sri, aksi vandalisme, nglitih serta kenakalan remaja lainnya dominan disebabkan oleh kurangnya perhatian orangtua terhadap anak. “Kesibukan orangtua, broken home, menjadi pemicu anak mencari ketenangan di luar rumah dan akhirnya membentuk komunitas klithih yang meresahkan masyarakat,” katanya.

Untuk itu, gerakan membangun karakter anak bangsa yang dilaksanakan di Kalasan merupakan kegiatan yang positif. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk pembentukan karakter agamis yang diharapkan mampu menjadi benteng bagi para generasi muda dalam memfilter berbagai pengaruh lingkungan yang masuk.

Sementara aksi vandalisme diakui oleh Bupati tetap saja terjadi. Namun Pemkab Sleman juga tidak bosan-bosan untuk selalu mengingatkan kepada anak-anak agar mereka sadar.

“Apa yang mereka lakukan itu merupakan tindakan yang bisa mengotori lingkungan. Kami berupaya memberikan ruang untuk mereka berekspresi untuk menyalurkan bakatnya agar suasan lingkungan menjadi indah,” usulnya.

Advertisement
Kata Kunci : Kecamatan Layak Anak
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif