Jogja
Minggu, 26 Maret 2017 - 17:20 WIB

Warga Demo di UMY Tolak Kehadiran Ganjar Pranowo

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan peserta aksi Solidaritas Jogja Tolak Pabrik Semen berorasi dan membentangkan spanduk yang berisi penolakan kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul, Sabtu (25/3/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Aaksi Solidaritas Jogja Tolak Pabrik Semen mendatangi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)

Harianjogja.com, BANTUL—Puluhan peserta aksi Solidaritas Jogja Tolak  Pabrik Semen mendatangi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Mereka  menolak kehadiran Gubernur  Jawa Tengah, Ganjar Pranowo  yang dijadwalkan mengisi seminar di UMY pada Sabtu (25/3/2017).

Advertisement

Aksi tersebut merupakan wujud kekecewaan terhadap sikap UMY, khususnya panitia acara Pekan Keilmuan Sosial dan Politik (PKSP) 2017. Pasalnya panitia dinilai tidak memiliki empati terhadap perjuangan petani kendeng dengan mengundang Ganjar Pranowo yang merupakan aktor utama penyebab derita berkepanjangan warga Kendeng.

“Kami kecewa kepada UMY, khususnya pada Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik (BEM FISIPOL) UMY yang tidak peka terhadap persoalan yang terjadi di Rembang. Mereka mencederai perjuangan panjang warga Kendeng untuk mendapatkan kedaulatan dan keadilan,” kata Koordinator aksi Fatur Rochman.

Oleh sebab itu, pihaknya dengan tegas menolak kehadiran Ganjar Pranowo di UMY. Ganjar dinilai telah terbukti lalai dan mengabaikan para petani Kendeng. Terlebih setelah putusan Mahkamah Agung (MA) yang telah membatalkan izin lingkungan PT Semen Indeonsia, tetapi Ganjar malah mengeluarkan izin lingkungan baru.

Advertisement

“Ganjar telah mengambil keputusan dan tindakan yang sewenang-wenang dan mempermaikankan hukum. Termasuk melawan putusan MA,” tegasnya saat melakukan orasi di kampus UMY, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul.

Naomi Srikandi, seorang seniman yang merupakan putri dari mendiang WS Rendra juga ikut berorasi. Dirinya turut kecewa dengan sikap UMY yang seolah tidak perduli dengan persoalan kerusakan lingkungan, terutama di Pegunungan Kendeng.

Perjuangan ibu-ibu dari Pegunungan Kendeng yang melakukan aksi cor kaki di depan Istana Presiden untuk menolak pendirian pabrik semen, kata dia harus didukung semua elemen termasuk akademisi. Terlebih dengan telah meninggalnya Patmi, warga asal Kabupaten Pati yang meninggal terkena serangan jantung saat aksi cor kaki.

Advertisement

Dalam orasinya, dia juga sedikit mengutip sajak ayah yang berjudul ‘Pertemuan Mahasiswa’. Naomi mempertanyakan maksud dan tujuan seminar yang mengundang Ganjar itu. “Kami tau seminar ini memiliki maksud baik. Kami tahu maksud baik saudara dan bapak-bapak sekalian. Tapi maksud baik saudara itu untuk siapa,” kata dia.

Sementara itu, Penangungjawab acara seminar yang menjadi rangkaian acara PKSP 2017, Hafiz Rida mengaku telah mengundang Ganjar Pranowo. Dia diundang sebagai salah satu pembicara dalam seminar yang bertajuk Kapitalisasi Media Digital Sebagai Agen Pembentuk Pola Pikir Masyarkat.

Rida mengatakan, Ganjar diundang karena dinilai  sebagai salah satu pejabat daerah yang cukup aktif dalam menggunakan media digital. Namun adanya dinamika di dalam masyarakat, dengan mencuatnya dugaan kasus korupsi E-KTP yang mencatut namanya, dan semakin mencuatnya kasus pendirian pabrik semen, Ganjar tidak jadi hadir.

“Kami [panitia] dan Pemerintah Daerah Jawa Tengah sudah sepakat untuk membatalkan [Ganjar sebagai pengisi seminar],” kata dia.

Advertisement
Kata Kunci : Demo Di Bantul
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif