Jogja
Minggu, 26 Maret 2017 - 04:22 WIB

PEMKAB SLEMAN : Desa Pondokrejo Dikukuhkan Menjadi Destana

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dalam acara Gladi Lapang dan Pengukuhan Desa Tangguh Bencana (Destana) Desa Pondokrejo di Lapangan Pondokrejo, Tempel, Jumat (24/3/2017). (IST)

Pemkab Sleman memilih Des Pondokrejo diharapkan tangguh menanggulangi bencana

Harianjogja.com, SLEMAN — Masyarakat yang tangguh bencana ialah masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalisir kekuatan yang merusak melalui proses adaptasi. Mereka juga mampu mengelola dan menjaga struktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana.

Advertisement

“Jika terkena dampak bencana, mereka dapat membangun kehidupannya menjadi normal kembali atau paling tidak dengan cepat memulihkan diri secara mandiri,” kata Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dalam acara Gladi Lapang dan Pengukuhan Desa Tangguh Bencana (Destana) Desa Pondokrejo di Lapangan Pondokrejo, Tempel, Jumat (24/3/2017).

Menurut Muslimatun pembinaan dan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) mutlak diperlukan di wilayah Sleman karena masyarakat merupakan penerima dampak langsung dari bencana. Masyarajat juga sebagai pelaku pertama dan langsung yang akan merespon bencana di sekitarnya. ”Masyarakat perlu dibekali dalam konteks pemberdayaan agar tidak hanya siap menghadapi bencana tapi juga tangguh menanggulanginya,” kata Muslimatun.

Berdasarkan Peraturan Kepala BNPB nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/ Kelurahan Tangguh Bencana, kata Muslimatun, salah satu tujuan pembentukan Desa Tangguh bencana adalah meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam Pengurangan Resiko Bencana, pihak pemerintah daerah, sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli. ”Pengukuhan desa tangguh bencana ini sangat strategis bagi kita khususnya masyarakat di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat,” tambah Muslimatun.

Advertisement

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Sleman Joko Supriyanto mengatakan, Sleman terus berupaya mendukung pembentukan Desa Tangguh Bencana. Sejak 2014 sudah dikukuhkan 27 desa tangguh bencana dan sepanjang 2017 sudah dikukuhkan tiga desa tangguh bencana. Meliputi Desa Widodomartani dan Desa Bimomartani Kecamatan Ngemplak serta Desa Pondokrejo Kecamatan Tempel. “Saya berharap agar berbagai pemangku kepentingan turut serta menguatkan kapasitas lokal karena penanggulangan bencana harus dilakukan sinergis antara masyarakat, pemerintah dan swasta,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif