Jateng
Minggu, 26 Maret 2017 - 13:50 WIB

PASAR TRADISIONAL SEMARANG : Pedagang Pasar Yaik Minta Penangguhan Relokasi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pasar Yaik baru. (Twitter.com)

Pasar tradisional Yaik Baru Kota Semarang segera direlokasi.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pasar Yaik Baru dijadwalkan Pemerintah Kota Semarang direlokasi ke kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), tahun 2017 ini. Namun, pedagang pasar tradisional Kota Semarang itu menunda penangguhan jadwal relokasi.

Advertisement

“Kami bukannya menolak pindah, namun jangan tahun ini. Penolakan kami bukan tanpa dasar,” kata Wakil Ketua Paguyuban Pedagang dan Jasa (PPJ) Unit Pasar Yaik Baru Slamet Santoso di Semarang, Jumat (24/3/2017). Menurut dia, rencananya Pasar Yaik Baru yang masih satu kawasan dengan Pasar Johar akan dikembalikan menjadi alun-alun seiring dengan revitalisasi pasar tradisional terbesar itu.

Ia mengatakan para pedagang Pasar Yaik Baru pun tidak keberatan dengan rencana itu, tetapi pengerjaan awal revitalisasi yang dilakukan adalah Pasar Johar yang termasuk bangunan cagar budaya. “Lokasi Pasar Yaik Baru ini juga jauh dengan Pasar Johar sehingga tidak mengganggu. Mangga bangun dulu Pasar Johar yang tahun ini katanya dianggarkan Rp50 miliar untuk yang cagar budaya,” katanya.

Padahal, kata dia, revitalisasi Pasar Johar secara menyeluruh diperkirakan menelan dana mencapai Rp800 miliar-Rp900 miliar sehingga diperlukan beberapa tahapan pembangunan dalam tahun jamak (multiyears). “Makanya, kami mohon diizinkan berdagang dulu di sini sementara, sembari bangunan Pasar Johar jadi. Setelah itu, kami bisa dipindahkan ke pasar baru. Kan malah menghemat anggaran,” katanya.

Advertisement

Sekretaris PPJ Unit Pasar Yaik Baru Semarang Tohari mengungkapkan pendapat senada karena pemerintah tidak perlu membangun tempat relokasi baru sehingga bisa menghemat anggaran. “Saya dengar anggaran untuk tempat relokasi itu sekitar Rp20 miliar-Rp30 miliar. Kalau relokasinya ditunda, sementara kami di sini kan tidak perlu membangun tempat relokasi yang baru,” katanya.

Selain itu, kata dia, ada solusi lain, yakni setelah bangunan cagar budaya Pasar Johar jadi maka pedagang yang selama ini menempati Lapak Sementara Pasar Johar bisa dimasukkan sebagian. “Berarti, lapak sementara Pasar Johar kan ada yang kosong sehingga kami nanti yang akan bergantian menempati. Tidak perlu membangun tempat relokasi yang baru lagi,” katanya.

Jumlah pedagang di Pasar Yaik Baru yang terdata resmi, kata Tohari yang juga Sekretaris PPJ Kota Semarang, mencapai 861 pedagang, termasuk pertokoan, pedagang lapak, dan pedagang kaki lima. Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Supriyadi yang meninjau Pasar Yaik Baru mengakui alasan pedagang meminta relokasi ditunda sebenarnya realistis.

Advertisement

“Sebenarnya, pedagang kan tidak menolak dipindah. Hanya saja, jangan sekarang karena pembangunan pasar membutuhkan waktu yang tidak singkat dan relokasi Pasar Yaik Baru belum terlalu urgent,” katanya.

Karena itulah politikus PDI Perjuangan itu akan segera mengundang pedagang Pasar Yaik dan Dinas Perdagangan untuk duduk bersama membahas agar tercapai solusi yang terbaik terkait rencana relokasi pasar tradisional Kota Semarang itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif