Soloraya
Minggu, 26 Maret 2017 - 08:30 WIB

KULINER WONOGIRI : Rasanya Khas dan Empuk, Pindang Kambing Buatan Sinem Ludes 2 Jam

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pindang kambing dan olahan jerohan kambing bikinan Sinem. (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

Kuliner Wonogiri, pindang kambing bikinan Sinem laris diburu pelanggan.

Solopos.com, WONOGIRI — Mendengar kata pindang, benak kita terbayang sebuah olahan yang berbahan dasar ikan. Begitu juga dengan petis, di pikiran kita tergambar saus berwarna hitam kental yang terbuat dari ikan atau udang.

Advertisement

Namun di Wonogiri, khususnya di Kecamatan Ngadirojo, ada sebuah kuliner yang bernama petis kambing atau pindang kambing. Makanan tersebut berbahan dasar tepung tapioka atau tepung gaplek dan kikil kambing.

Kuliner khas Wonogiri tersebut berbentuk seperti bubur yang dicampur dengan kikil kambing. Salah seorang yang bertahan membuat pindang kambing adalah Sinem, 75, warga Dusun Sambirejo RT 001/RW 009, Desa Ngadirojo Kidul, Ngadirojo, Wonogiri. Sinem setia membuat pindang kambing sejak 1988 hingga sekarang.

Bahan membuat pindang kambing berupa kikil kambing, tepung gaplek, dan tulang kambing yang dipotong kecil-kecil. Sedangkan bahan yang lain berupa ketumbar, laos, bawang putih, kemiri, daun salam, dan garam. Namun Sinem menambahkan pindang kambing buatannya dengan olahan jerohan kambing.

Advertisement

Sinem, pembuat pindang kambing asal Dusun Sambirejo RT 001/RW 009, Desa Ngadirojo Kidul, Ngadirojo, Wonogiri, menciduk pindang kambing dan olahan jerohan kambing di rumahnya, Jumat (24/3/2017). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

“Mulai masak sekitar pukul 12.00 WIB. Pindang kambing dan olahan jerohan kambing dimasak terpisah. Matangnya kira-kira selesai masak pukul 16.00 WIB. Untuk menjaga cita rasa, semuanya dimasak menggunakan kayu bakar,” jelas dia saat berbincang dengan

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif