Jateng
Minggu, 26 Maret 2017 - 23:50 WIB

KAMPUS DI SEMARANG : Undip Akan Buka Prodi S3 Ilmu Sejarah

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama (kiri), saat berbincang dengan para wartawan di Semarang, Kamis (9/3/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berencana membuka program studi baru, yakni S3 Ilmu Sejarah.

Semarangpos.com, SEMARANG – Menjadi satu-satunya perguruan tinggi negeri (PTN) di Jawa Tengah (Jateng) yang berstatus badan hukum (BH), Universitas Diponegoro (Undip) Semarang terus melakukan inovasi. Salah satu inovasi yang bakal dilakukan kampus di Tembalang, Semarang itu dalam waktu dekat ini, yakni membuka Program Studi (prodi) Doktor (S3) Ilmu Sejarah.

Advertisement

Rencana membuka Prodi S3 Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) itu disampaikan Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama S.H. M.Hum kepada wartawan di kampus Undip Tembalang, Semarang, Jumat (24/3/2017).

“Dalam waktu dekat ini kami berencana me-launching S3 Sejarah. Saya rasa kami untuk melakukan hal itu kami sudah memenuhi persyaratan,” beber Yos.

Yos menyebutkan salah satu syarat yang wajib dipenuhi sebuah perguruan tinggi membuka Prodi S3 adalah memiliki minimal dua guru besar di bidang studi tersebut. Untuk persyaratan itu, Undip sudah memenuhi karena saat ini Undip memiliki sembilan guru besar Ilmu Budaya, termasuk dua profesor yang baru Sabtu (25/3/2017) dikukuhkan, yakni Agus Maladi Irianto dan Yety Rochwulaningsih.

Advertisement

“Dengan tambahan guru besar di Undip ini menjadi bukti kualitas pembelajaran yang ada di Undip. Ke depan, pendidikan di Undip harus lebih baik,” imbuh Yos.

Menjadi guru besar bukan berarti tugas yang dibebankan kepada Agus dan Yety berakhir. Keduanya dituntut menerbitkan publikasi internasional guna mendongkrak nilai Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Undip.

“Saat ini kami punya 1.427 publikasi internasional. Dengan jumlah publikasi itu kami baru mendapat poin 361 dalam APTI atau A tapi kurus. Oleh karenanya, dengan bertambahnya guru besar ini semoga publikasi internasional Undip kian banyak sehingga bisa menaikan grade Undip,” tutur Yos.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif