Soloraya
Minggu, 26 Maret 2017 - 18:40 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Flyover Manahan Diprediksi Hanya Beri Solusi Sementara

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desain flyover Manahan. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, pembangunan flyover Manahan diprediksi hanya memberi solusi sementara terhadap masalah kemacetan.

Solopos.com, SOLO — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo menilai keberadaan jalan layang (flyover) Manahan hanya sementara memberi solusi atas permasalahan kemacetan lalu lintas di perlintasan sebidang Manahan itu.

Advertisement

Hal itu terutama jika perlintasan sebidang itu ditutup sesuai permintaan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kabid Bina Marga Dinas PUPR Solo, Nur Basuki, mengatakan prinsip pembangunan flyover untuk menambah kapasitas jalan. Dia menilai pembangunan flyover Manahan di perlintasan sebidang itu hanya akan memperlancar arus lalu lintas sementara waktu mengingat fenomena jumlah kendaraan yang terus meningkat.

Nur Basuki menyampaikan jumlah kendaraan bermotor setiap tahun naik 5%. “Harapan saya flyover bisa menambah kapasitas jalan. Ngisor tetep dimanfaatke. Yen perlintasan sebidang ditutup berarti tidak menambah kapasitas jalan. Flyover cuma memperlancar lalu lintas. Kalau itu ya belum cukup. Pertumbuhan kendaraan tiap tahun bagaimana? Sepuluh tahun ke depan jumlah kendaraan tambah 50%,” kata Nur Basuki saat disinggung soal rencana penutupan perlintasan sebidang Manahan, Minggu (26/3/2017).

Nur Basuki belum bisa memastikan apakah perlintasan sebidang Manahan ditutup atau tidak setelah pembangunan flyover karena butuh koordinasi lebih dahulu dengan sejumlah pihak. Dia mengatakan desain flyover Manahan sudah dibikin Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjantan) Balitbang Kementerian PUPR.

Advertisement

Nur Basuki menyampaikan Pemkot sudah menyiapkan alternatif jika perlintasan sebidang ditutup. “Sudah ada desain. Saya berharapnya ya [perlintasan sebidang] enggak ditutup. Kalau enggak bisa perlintasan ditutup, nanti bisa dikasih terowongan di sisi timur flyover untuk jalan nonmotor. Di underpass Makamhaji kan ada terowongan. Alternatif saja. Harapannya kan bangun jalan sebenarnya bisa memambah kapasitas jalan,” jelas Nur Basuki.

Nur Basuki memastikan penambahan terowongan hanya sebagai salah satu alternatif solusi yang disiapkan Pemkot jika perlintasan sebidang ditutup. Pembuatan terowongan di luar tanggung jawab proyek pembangunan flyover Manahan.

Dia menyebut pembuatan terowongan bisa dikerjakan Pemkot atau PT KAI sesuai kesepakatan nanti jika diperlukan. “Jalan kecil bukan bagian dari flyover. Itu solusi dari pemerintah saja. Siapa yang menyediakan nanti? Entah PT KAI atau Pemkot. Ya kalau saya prinsipnya flyover bisa menambah kapasitas jalan. Konstruksi nanti diurus Pusjantan. Kalau sudah lelang, nanti sosialisasi. Kami juga sedang menyelesaikan andalalin,” jelas Nur Basuki.

Advertisement

Sebelumnya, PT KAI meminta perlintasan sebidang Manahan ditutup. Pejabat Humas PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto, menyatakan idealnya perlintasan sebidang tidak dioperasikan jika flyover dibangun. Hal itu sesuai dengan UU No. 23/2007 tentang Perkeretaapian. Pertimbangan lain ke depan ada elektrifikasi dan double track kereta api, serta kanan kiri terdapat pipa dan saluran kabel.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif